TFR

View Original

Kecantikan di mata yang melihatnya

Read in English

Umumnya, kuas, spons, dan bulu mata palsu adalah perlengkapan dasar bagi penata rias. Tapi, kalau kita melihat halaman media sosial penata rias Indonesia, ada perlengkapan lain yang mereka miliki, yaitu lensa kontak berwarna. Klien para penata rias yang spesialisasinya adalah pernikahan jarang terlihat tanpa kontak lensa berwarna.

Seorang pengantin berusia 29 tahun disuruh oleh penata riasnya untuk mengenakan kontak lensa berwarna meskipun dia belum pernah mengenakannya sebelumnya. “[Penata rias saya] mengatakan agar mata saya terlihat lebih hidup dan berbeda,” ucap sang pengantin.

Amanda, pelajar berusia 18 tahun, mengatakan hal serupa. “Suatu kali ketika pemotretan, penata rias menyuruh saya memakai kontak lensa berwarna biru terang. Bukan selera saya, tapi mereka bilang kontak lensa berwarna akan menonjolkan mata saya dan terlihat lebih bagus di foto.”

Foto: Mata dengan dan tanpa kontak lensa berwarna sebagai perbandingan dari Eyelovin

Area mata memang merupakan fitur wajah yang paling menonjol. Perubahan kecil pada alis, kelopak mata, dan bentuk mata bisa mengubah wajah secara drastis. Kelopak mata, misalnya. Melakukan blepharoplasty, metode operasi untuk menciptakan lipatan kelopak mata atas atau kelopak mata ganda, sudah menjadi hal yang umum sehingga dianggap bukan merupakan operasi sulit.

Blepharoplasty dikembangkan pada tahun 1896 oleh seorang dokter bedah asal Jepang, Kotaro Mikamo. Dia memperkenalkan metode operasi untuk membuat kelopak mata ganda. Prosedur ini bisa dilakukan dengan dua cara - sayatan penuh atau metode jahitan. Kedua metode itu mengharuskan dokter untuk membuat tekanan atau lubang di kelopak mata, lalu dijahit untuk menghasilkan lipatan ganda. Kedua operasi tersebut juga bisa dilakukan pada orang dengan kelopak mata ganda alami. Orang yang memiliki kelopak mata asimetris bisa menjalani operasi ini untuk membuatnya simetris.

Operasi kelopak mata ganda di Asia dipandang sebagai ritual peralihan karena operasi kelopak mata ganda memungkinkan mata tampak lebih besar dan bagi banyak negara Asia, mata besar adalah hal yang ideal dan lebih disukai. Bahkan, ada pula yang dianjurkan menjalani prosedur tersebut di usia muda. “Ibu saya ingin saya menjalani blepharoplasty, dan sejujurnya saya malas berdebat dengannya tentang hal itu, dan saya tidak menentangnya,” kata J, seorang mahasiswi berusia 21 tahun.

Sekitar 50% orang Asia tidak memiliki lipatan kelopak mata bagian atas - orang Asia memiliki mata yang lebih kecil dan sipit, biasanya dengan monolid dan terkulai. Karakteristik ini lebih lazim ditemui di Asia Timur. Di Indonesia, kelopak mata seperti ini lebih banyak ditemui di masyarakat Indonesia Tionghoa. Mata orang Asia, pada kenyataannya, seperti leksikon. Misalnya, dalam istilah klinis - lipatan epikantik atau lipatan kelopak mata atas yang menutupi sudut bagian dalam mata.

Kontak lensa berwarna bisa memberikan efek serupa - membuat mata tampak lebih besar dan lebih berkilau - sampai batas tertentu. Dikombinasikan dengan riasan mata, efek lensa kontak berwarna bisa sangat dramatis.

South China Morning Post menayangkan sebuah video tentang seorang wanita Tionghoa merekam transformasi riasan dramatis yang bisa membuat penonton mengiranya sebagai dua individu berbeda sebelum dan sesudah merias wajah. Area mata merupakan faktor paling dominan dari transformasi drastis itu.

Ada banyak konten transformasi sebelum-dan-sesudah riasan. Semuanya menampilkan teknik yang sama - selotip kelopak mata untuk membuat kelopak mata ganda, kontak lensa berwarna, alis terisi, riasan smokey eye, dan bulu mata tebal.

Akar dari tren kelopak mata ganda dan pupil berwarna bisa dibilang berasal dari standar kecantikan Eurosentris. Ada daya tarik dari warna mata yang cerah seperti hijau atau biru karena jarang dan tidak umum di antara orang Asia. “Ketika saya di sekolah dasar, saya membeli kontak lensa warna biru keabu-abuan karena saya menonton video seorang influencer kecantikan di YouTube,” kata Stephanie, seorang pelajar berusia 18 tahun.

Foto: Gloria dengan cosplay LLENN dari Gun Gale Online

Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Dalam komunitas cosplay, cosplayer menggunakan kontak lensa untuk mencocokkan warna mata mereka dengan wig dan kostum. Gloria, seorang cosplayer Indonesia, berkata, “Aneh rasanya kalau tidak mencocokkan warna mata dengan wig, terutama jika wig itu berwarna cerah.” Kontak lensa berwarna juga cocok dengan karakter cosplay-nya.

Kepopuleran K-pop dan K-drama membantu menyebarkan tren lensa kontak berwarna. "Saya mulai memakai kontak lensa berwarna setelah menonton drama Korea," kata Pamela. Grup K-pop pria dan wanita telah menormalkan penggunaan kontak lensa berwarna.

Operasi kelopak mata tidak semata untuk tujuan estetika. Beberapa orang mungkin menjalani operasi kelopak mata karena masalah penglihatan dan untuk memperbaiki sudut mata yang menurun agar terlihat segar dan memudahkan mereka untuk melihat. Masalah fisik lainnya juga bisa berupa kelopak mata atas yang tebal atau kulit berlebih di kelopak mata bagian bawah, agar mereka memiliki penglihatan yang lebih jelas.

Selain itu, standar kecantikan di seluruh dunia berbeda. Dalam masyarakat Asia yang berbeda, ada standar kecantikan yang berbeda. Di Jepang, budaya kawaii adalah contoh penampilan ideal bagi orang Jepang. Kawaii berarti imut, dengan wajah bulat dengan mata besar, dan merepresentasikan kemudaan, atau kekanak-kanakan dan polos. Di sisi lain, standar kecantikan Korea adalah rahang berbentuk V, alis lurus atau seperti alis anak anjing, dan mata besar yang cerah.

Standar kecantikan Barat mengagungkan garis rahang yang tegas, wajah berbentuk persegi dianggap menarik, dan memiliki hidung runcing yang ramping menandakan keanggunan. Bibir penuh seperti Kylie Jenner telah menjadi wajah Instagram yang dianggap ideal karena dianggap lebih "mengundang." Selain itu, memiliki mata besar berwarna biru, coklat, atau hijau dianggap cantik.


Artikel terkait

See this gallery in the original post

Berita

See this gallery in the original post