TFR

View Original

Bikin meme dengan manga tanpa izin, Elon Musk diminta bayar royalti $1 miliar

Sejak resmi menempati bangku CEO Twitter dan datang ke kantor pada Oktober lalu, sorotan bagi sang Chief Twit Elon Musk, tampaknya tidak kunjung padam. Selalu ada hal baru yang dilakukannya.

Akan tetapi, kali ini Elon bukan disorot karena inisiatifnya, melainkan tersandung skandal penggunaan karya manga “Magical Girl Site” tanpa izin dalam cuitan Twitter-nya pada awal 2022 silam.

Tepatnya 28 Maret lalu, Elon Musk mengunggah meme bertuliskan, “Sayang, tolong nyalakan Google Maps?” dan dibubuhi gambar karakter Aya Asagiri “Magical Girl Site” yang sedang menangis. 

Hingga akhirnya, melansir Comic Book (10/11), Kentaro Sato yang merupakan kreator dari manga tersebut menuntut biaya ganti rugi dari Elon Musk pada awal November ini (7/11). 

Kentaro Sato menyampaikannya melalui sebuah cuitan di akun Twitter resminya, “Elon Musk, CEO Twitter terbaru, pernah menyalin gambar saya di Twitter tanpa izin.”

Ia melanjutkan pernyataannya dengan meminta ganti rugi. “Jadi, tolong beri saya satu miliar untuk biaya royalti. Dalam dolar,” tutup Kentaro Sato dengan tegas, melalui akun @sato_ken_taro.

Meski tak jelas apakah Sato serius atau tidak dan belum ada tindakan hukum yang diambil, cuitan itu berhasil mendapat dukungan warganet. Pasalnya, per Senin (14/11), cuitan itu mendapat 162.000 likes

Tidak hanya itu, warganet pun mengomentari cuitan itu dengan mengatakan bahwa tindakan Musk tersebut adalah penyebarluasan karya tanpa izin yang merupakan pelanggaran hak cipta. 

“Orang-orang luar negeri (Jepang) menganggap hal ini lumrah karena itu adalah meme, tapi yang membuatnya adalah orang Jepang, dan lebih baik memahami bahwa menyalin (karya) tanpa izin adalah tindakan ilegal,” komentar akun @_UoxoU_0922 (8/11), yang mendapat sekitar 1.000 likes.

Sebagai informasi, manga bergenre horror “Magical Girl Site” telah rilis sejak Juli 2013 dan masih berlangsung hingga hari ini. Manga itu merupakan kelanjutan dari “Magical Girl Apocalypse” (2012-2017).