Perdebatan mengenai produk tiruan seperti tak pernah ada ujungnya. Baru-baru ini, produsen sepatu skateboard Vans melayangkan tuduhan dugaan pelanggaran merek dagang melawan Walmart karena menjual lebih dari 20 jenis produk tiruan Vans.

Dalam gugatannya, Vans menilai Walmart secara serius melakukan kampanye pemasaran yang secara terang-terangan menjual produk tiruan Vans. Walmart memasarkan produk tiruannya dengan sebutan “Vans Dupes” dan “Vans Knockoffs” kepada konsumen agar dapat membeli “produk Vans” dengan harga yang jauh lebih murah.

Sebagaimana dilaporkan BestLife, Vans dalam gugatannya juga melampirkan tangkapan layar dari sejumlah blogger yang memuji karya Walmart dengan sebutan “get the look for less”. 

Vans menyebut produk tiruan Walmart sebagai “sepatu murah, berkualitas rendah yang sangat mirip” dan tidak lebih dari “versi tiruan Vans yang mencolok”. Hal ini lantaran sepasang sepatu Vans dijual dengan harga rata-rata $60, sedangkan sepatu Walmart dijual dengan harga mulai dari $9,97 sampai dengan $18,64 di luar pajak.

Selain itu, desain sepatu milik Walmart benar-benar menyerupai beberapa produk Vans, sehingga Vans menyebutnya berpotensi menimbulkan kebingungan bagi konsumen yang mengira produk-produk tersebut didistribusikan atau memiliki hubungan dengan Vans.

Situasi bertambah rumit ketika Walmart menjawab gugatan Vans dengan menyebutnya sebagai gugatan yang lemah. Hal ini dilatarbelakangi penilaian Walmart bahwa Vans tidak mengalami kerugian yang tidak tergantikan dan reputasi Vans yang ternoda akibat produknya. Walmart juga tidak mengakui adanya peniruan yang dilakukan pihaknya.

Kabar baik bagi Vans, di tengah gugatan yang sedang berlangsung, hakim memerintahkan Walmart untuk berhenti menjual produk yang memiliki kemiripan dengan Vans. Hal ini dilakukan untuk melindungi salah satu pihak agar tidak menderita kerugian lebih lanjut selama pemeriksaan berlangsung. Putusan ini memberikan kemenangan awal bagi Vans.