TFR

View Original

PETA tekan LVMH hentikan penggunaan bulu dan kulit eksotis jelang Olimpiade Paris 2024

Organisasi non profit People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menuntut Komite Olimpiade Internasional agar tidak menerima sponsor LVMH untuk Olympiade Paris 2024. Pasalnya, hal itu berlaku selama perusahaan ternama tersebut masih menjual produk-produk bulu dan kulit eksotis.

Dorongan PETA kepada Komite Olimpiade Internasional dituangkan dalam surat terbuka wakil presiden PETA Mimi Bekhechi kepada Thomas Back, selaku presiden Komite Olimpiade Internasional.

Pernyataan resmi PETA ini diberikan setelah beredar rumor perusahaan LVMH yang membawahi Louis Vuitton, KENZO, dan beragam rumah mode lainnya, akan menjadi sponsor olimpiade mendatang.

“Mengingat dampak parah COVID-19 pada Olimpiade Tokyo 2020, kami meminta panitia hanya menerima sponsor dari LVMH atau perusahaan mode lain jika setuju berhenti menjual produk bulu dan kulit eksotis yang produksinya, menurut para ahli, meningkatkan risiko masa depan pandemi,” tulis Mimi.

PETA turut menyoroti kenyataan bahwa LVMH masih mendukung pembuatan mantel bulu dan tas kulit ular, yang tidak hanya dilakukan secara tidak etis tapi juga membahayakan kesehatan publik. 

Pasalnya, para ahli menemukan peternakan dan produksi produk bulu dan kulit eksotis itu tak higienis. Menjadikannya sebagai tempat yang sempurna untuk virtus seperti COVID-19 untuk berkembang biak.

“Dunia telah menyaksikan virus Corona yang menyebar seperti api di peternakan bulu di berbagai negara, dari Kanada hingga Prancis, menghasilkan jutaan hewan yang sakit dan stres, yang menghabiskan seluruh hidup mereka di tempat sempit, kandang kawat kotor, digas atau bahkan dikubur hidup-hidup. Peternakan tak hanya mempercepat penyebaran virus ke manusia dan hewan liar, tetapi juga mutasi berbahaya yang mengancam kemanjuran vaksin,” lanjut pernyataan Bekhechi.

Salah satu peternakan ular sanca yang menyuplai kulit kepada LVMH, ternyata berlokasi di Indonesia. Investigasi PETA Asia menemukan, proses penyembelihannya tak berlangsung secara higienis dan etis.

Betapa tidak, untuk mengambil kulitnya, para pekerja berulang kali memukul kepala ular sanca, kemudian menggantungnya di udara, dan memasukkan selang ke tenggorokan hewan tersebut agar tubuhnya menggembung. Dengan begitu, ular lebih mudah dikuliti dan diambil kulitnya untuk dijual.

Sebenarnya, banyak rumah mode mewah seperti Chanel dan Burberry yang telah menyetop penggunaan bulu dan kulit eksotis dalam produknya. Namun, tidak bagi jenama-jenama fesyen dibawah LVMH.

Melansir Fashion United, dengan fakta itu, PETA menganggap bahwa apabila kerja sama sponsor dengan perusahaan barang mewah milik Bernard Arnault tersebut tetap berlangsung, maka itu berarti Komite Olimpiade mendukung industri yang membahayakan lingkungan dan kesehatan.

“(PETA) mendorong setiap sponsor (Olimpiade), seperti LVMH, bebas dari bulu dan kulit eksotis akan menyatu sempurna dengan keinginan panitia untuk memastikan Olimpiade Paris 2024 benar-benar menandai "era baru", dengan "keberlanjutan, warisan dan inklusi" di jantungnya,” lanjut tulisan Bekhechi. 

“Ini masalah global tanggung jawab sosial, dan semua orang yang berpartisipasi dalam pertandingan – baik sebagai penonton, penyelenggara, atau atlet – tidak boleh kurang dari itu,” pungkas suratnya.