TFR

View Original

Kembali dibuka, Museum Seni Salihara 2022 hadirkan pameran hingga diskusi seni

Rangkaian acara Musim Seni Salihara (MSS) kembali lagi, dengan mengusung tema “Berseni Kembali” dalam rangka menyambut adaptasi kegiatan kesenian di masa akhir pandemi. 

Melalui jargon tersebut, acara yang dibuka dari 6 Agustus ini menghadirkan sajian baru pertunjukan seni, pameran “Kelana Boneka”, serta berbagai program diskusi seni dalam rangkaian “Fokus!”.

Menariknya, beradaptasi dengan keadaan saat ini, Musim Seni Salihara 2022 akan dilangsungkan secara hybrid lewat pertemuan tatap muka dan juga daring. Maka itu, mulai Sabtu ini, kalian dapat mengunjungi Salihara dan menikmati penampilan pembuka “Performing Spiral” oleh Josh Marcy. 

Pertunjukan MSS 2022 dimeriahkan penampilan 14 seniman individu dan kelompok dari Indonesia hingga mancanegara. Pertunjukan dapat dinikmati langsung di Komunitas Salihara dan secara daring. Sejumlah penampilan lampau Komunitas Salihara pun dapat dinikmati lewat tayangan arsip pertunjukan.

Pasalnya, sejak 2020, Komunitas Salihara menginisiasi acara Musim Seni yang awalnya sebagai bentuk penyesuaian pandemi COVID-19 yang tiba-tiba melanda. Kala itu, Musim Seni Salihara berjalan sepenuhnya daring dengan tetap membawakan berbagai pertunjukan dan edukasi kesenian bagi publik luas. Musim Seni Salihara sendiri merupakan pengembangan dari program dua tahunan Komunitas Salihara sejak 2008 hingga 2018, yaitu Salihara International Performing-Arts Festival (SIPFest).

“Kami secara khusus menampilkan sejumlah hasil eksperimentasi dari seniman boneka kontemporer. Nusantara sangat kaya akan khazanah teater boneka dan wayang, dan sudah semestinya seni pertunjukan dan seni rupa kita mengambil inspirasi dari padanya,” jelas perwakilan Komunitas Salihara.

Tak hanya pertunjukan, Komunitas Salihara menyajikan pameran “Kelana Boneka” di Galeri Salihara. Pameran menghadirkan hasil eksperimentasi sembilan seniman atas irisan antara seni pertunjukkan dan rupa. Pameran yang membaca tentang teater wayang dan boneka kontemporer ini mengetengahkan persilangan antara yang lama dari khazanah tradisi, dengan yang baru atau kontemporer. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, MSS 2022 menghadirkan diskusi seni yang fokus pada pembahasan searah, yaitu “Fokus!”. Seri diskusi daring bertema “Pertumbuhan Teater Modern (di) Indonesia” ini mengajak kamu menelusuri perjalanan teater di Indonesia dari era kolonial hingga pasca reformasi 1998.

Rangkaian acara kesenian Komunitas Salihara ini hanya berlangsung dua tahun sekali. Kalian dapat menikmati Musim Seni Salihara 2022 dengan biaya Rp100 ribu untuk pertunjukan luring, Rp50 ribu untuk pertunjukan daring bagi tiap akun, Rp35 ribu bagi kunjungan pameran dan Rp30 ribu untuk mengikuti diskusi. Seluruh informasi tentang Musim Seni Salihara dapat dilihat melalui musimseni.salihara.org.