TFR

View Original

Sebuah sekolah dasar di Batang usulkan pembentukan sekolah Budaya Jawa

Sekolah Negeri Pacet Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menginisiasi agar dibentuk sekolah Budaya Jawa sebagai upaya melestarikan adat dan istiadat budaya Jawa agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

"Kami sekarang masih merintis sekolah budaya yang sudah berlangsung selama 3 bulan terakhir ini," kata Muhtami, Kepala Sekolah SD Negeri Pacet Muhtami di Batang, sebagaimana dilansir dalam antarajateng (2/8).

Ia akan secepatnya mengajukan permohonan rintisan sekolah Budaya Jawa ini kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang.

"Saya ingin ada pengakuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang dengan mendapatkan surat keputusan agar sekolah budaya resmi diakui," ucap Muhtami.

Menurutnya, kegiatan pembelajaran akan termasuk dalam kurikulum bahasa jawa dan ekstra kurikuler sekolah, serta pelatihan dilakukan seminggu dua kali setelah pelajaran selesai dengan durasi waktu 30 menit.

"Pelatihnya dari tokoh kesenian desa, guru, dan saya. Inisiasi sekolah budaya ini juga mendapat dukungan dari para wali siswa maupun masyarakat," jelasnya.

Kegiatan sekolah budaya akan dikemas dengan cara yang menarik dimana siswa akan belajar tentang budaya Jawa melalui karawitan, lengger, kuda lumping, dan permainan tradisional anak-anak seperti enggrang, dakon, dan jengklek.

Hal ini juga mendapat respon positif dari para wali siswa maupun masyarakat karena tokoh kesenian desa juga terlibat sebagai pelatih, di luar Muhtami sebagai kepala sekolah dan juga para guru.

"Kami sudah menyediakan peralatan permainan tradisional. Kemudian, pada setiap tanggal 8 April, para guru dan siswa berpakaian adat, melakukan berbudaya bahasa krama jawa setiap hari Kamis meskipun anak-anak belum sepenuhnya bisa, tapi semangat mereka belajar sangat luar biasa," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Achmad Taufiq belum memberikan tanggapan akan hal ini karena masih mempelajari maksud dari sekolah Budaya Jawa.

"Kami belum tahu persis seperti apa? Oleh karena itu, kami akan berkunjung dulu ke Sekolah Negeri Pacet itu," terangnya.