TFR

View Original

Cetak sejarah baru, X Museum China sponsori petenis Wu Yibing

Wu Yibing tak hanya berhasil jadi perwakilan China pertama yang lolos hingga babak ketiga U.S. Open. Dirinya membuktikan bahwa bidang olahraga dan kesenian dapat saling mendukung. Pasalnya, Wu dikabarkan jadi petenis pertama yang mendapat sponsor dari institusi seni yakni X Museum.

Simbol dukungan X Museum tampak jelas pada lengan kiri jersei petenis berusia 22 tahun tersebut, berbentuk emblem medali dengan gambar karya seniman kontemporer China, Xu Lei. 

Melansir artnet (2/9), kolaborasi Wu dengan X Museum ialah bentuk dukungan pendiri museum sekaligus kolektor Michael Xufu Huang terhadap petenis jagoan China itu. Michael pun berharap langkah ini akan bermanfaat untuk mengenalkan seni rupa kontemporer China ke khalayak luas di dunia.

“Ketika saya mengetahui bahwa atlet paling terkenal di dunia akan bermain dengan logo sponsor mereka di lapangan, saya bertanya pada diri sendiri, Mengapa museum tidak dapat mensponsori para atlet?” ujar Xufu Huang yang juga mengunggah hasil kolaborasi itu dalam Instagramnya kepada artnews. 

Pendiri museum di Beijing tersebut menambahkan, “Saya tahu bahwa Wu Yibing adalah atlet yang sangat menjanjikan, dan dia dalam kondisi sangat baik setelah kembali dari cedera.”

Jika melihat unggahan Xufu Huang, emblem X Museum di jersei petenis Wu Yibing terlihat apik dengan dominasi warna hijau dari lukisan “The Variations of Chalk Cliffs at Ruegen” Xu Lei pada 2021. 

Lukisan berisi lanskap pemandangan gunung kapur, langit, dan pepohonan karya Xu Lei ialah koleksi X Museum yang tengah dipamerkan di Pavilion China Venice Biennale. Seniman tersebut dinyatakan terinspirasi dari pelukis Jerman David Friedrich dan lukisan lanskap Dinasti Song China.

"Sang seniman percaya meskipun bidang olahraga tampak jauh berbeda dari seni, keduanya membawa berbagai nilai hias dan visual, yang, dalam pemikiran tradisional China, merupakan keseimbangan antara dua ekstrem, dan juga seni Yunani kuno, sebuah penggabungan kekuatan dan keindahan,” jelas Huang.

Terlepas dari kekalahan Wu Yibing melawan Daniil Medvedev dari Rusia pada babak ketiga U.S. Open Jumat (2/8) lalu, pertandingan telah disiarkan secara luas di seluruh belahan dunia. 

Toh, apa pun hasil pertandingan itu, kolaborasi petenis dengan museum seni ini berhasil menunjukkan cara lain mengenalkan seni sekaligus mencetak sejarah baru kesenian dan dunia olahraga.