Jumlah pekerja blockchain Indonesia terus mengalami peningkatan
Meski semarak dunia blockchain memudar belakangan ini, ternyata jumlah pertumbuhan pekerja industri blockchain di Indonesia justru terus mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukkan meski kondisi pasar blockchain tidak seramai dulu, tetapi industrinya terus bertumbuh karena jumlah pekerja yang terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan laporan LinkedIn dan OKX berjudul “Global Blockchain Talent Report”, pertumbuhan pekerja pada industri blockchain di Indonesia cukup positif. Pertumbuhannya mengalami peningkatan sebesar 43% dari tahun lalu, yang menjadikan Indonesia berada di peringkat delapan dunia.
Tidak hanya itu, dalam laporan tersebut dijelaskan pertumbuhan pekerja pada industri blockchain secara global mengalami peningkatan, yakni tumbuh sebesar 76% dibandingkan tahun lalu.
Di atas Indonesia, ada Bulgaria dengan angka pertumbuhan sebesar 52%. Sedangkan, di bawah Indonesia ada Polandia dengan pertumbuhan sebesar 24% dan China sebesar 12%.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakarindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, meski industri blockchain saat ini masih dalam masa crypto winter, tetapi pertumbuhan jumlah pekerja di industri aset digital dan blockchain tetap tumbuh, termasuk di Indonesia.
“Industri blockchain, termasuk di Indonesia, saat ini sedang bottle neck, di mana pertumbuhan bisnis pesat, tapi ketersedian talenta terbatas. Banyak startup blockchain yang berlomba-lomba hiring talenta terbaik. Di sisi lain, menemukan bakat blockchain itu sulit,” kata Teguh, melansir Katadata (22/8).
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kripto dan blockchain merupakan industri yang sangat rumit yang membutuhkan keahlian khusus. Namun, hal ini tidak berarti perusahaan harus membatasi diri pada rekrutmen yang sudah akrab dengan kripto atau aktif di dalamnya, seperti yang dilakukan Aspakarindo.
Perusahaan perlu melihat siapa pun bisa memiliki kesempatan bekerja di industri ini. Namun, talenta yang direkrut harus memiliki kemauan dan sifat inovatif untuk mengimbangi perkembangan industri yang tumbuh pesat.