Facebook mengumumkan akan menutup aplikasi Gaming yang usianya kurang lebih hanya dua tahun. 

Dalam pemberitahuan yang dikirim ke pengguna, Facebook mengatakan bahwa aplikasi Gaming tidak akan lagi tersedia dan bisa digunakan sejak 28 Oktober mendatang.

“Kami ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Anda atas semua yang telah dilakukan membangun komunitas yang berkembang bagi para gamer dan penggemar sejak aplikasi ini pertama kali diluncurkan,” ungkap Facebook, sebagaimana melansir laman The Verge (30/8).

Selain itu, dalam pernyataan tersebut, tim Facebook Gaming juga menyebutkan, “Ini benar-benar upaya yang dipimpin komunitas untuk menghadirkan fitur game baru ke Facebook.”

Saat ini, belum ada alasan jelas mengapa Facebook menutup aplikasi Gaming. Meski aplikasi tersebut akan segera ditutup, versi web dari platform streaming game Facebook akan tetap bisa ditemukan. 

Sekadar informasi, Facebook merilis Gaming pada 2018 sebagai upaya untuk bersaing dengan Twitch, YouTube, dan Mixer. Kemudian, Facebook meluncurkan layanan tersebut dalam bentuk aplikasi agar bisa diakses dengan mudah melalui perangkat seluler pada 2020 oleh para gamer dan pengguna. 

Selain itu, untuk menarik pengguna yang sebagian besar menggunakan Twitch dan YouTube, Facebook Gaming pun menambahkan program kreator dengan fitur tambahan untuk membangun platformnya. Salah satu dampaknya, para kreator dan gamer dapat melakukan streaming game bersama. 

Namun, upaya ini tampaknya gagal. Berdasarkan laporan perusahaan riset pasar Streamlabs, Gaming hanya menguasai pasar sebesar 7,9%. Sementara, Twitch mendominasi 76,7% dan YouTube 15,4%.

Meski demikian, bukan hanya Facebook Gaming yang gagal bersaing dengan Twitch dan YouTube. Microsoft pun telah lebih dulu menutup layanan streaming-nya, Mixer, pada 2020 silam. 

Padahal, Microsoft telah mengeluarkan jutaan dolar agar pemain game “Fortnite”, Tyle Blevins atau lebih dikenal dengan Ninja dapat melakukan siaran langsung di Mixer secara eksklusif.