TFR

View Original

Respons tema kebangkitan, fotografer dari penjuru dunia pameran di Blok M

Salah satu perhelatan fotografi terbesar Indonesia, Jakarta International Photography Festival (JIPFest), kembali dibuka mulai Jumat (9/9) kemarin di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan. 

JIPFest kali ini menampilkan karya 59 fotografer dari sembilan negara. Tak tanggung-tanggung, festival meliputi 15 program dan 55 acara yang berlangsung hingga 25 September mendatang.

Menurut Cristian Rahadiansyah, Direktur JIPFest, perhelatan tahun ini berusaha membawa fotografi mendekati masyarakat luas dan mengenalkan keragaman lokasi Jakarta. Festival ini juga bermaksud untuk menyemai dan membawa fotografer Indonesia ke panggung dunia. 

Pasalnya, tema besar ‘revival’ (kebangkitan) dipilih untuk JIP Fest 2022 sebagai respon dari meredanya pandemi. Tak hanya itu, tema itu juga menggambarkan aspek kultural ‘kebangkitan’ terkait usaha pemulihan dari kolonialisme, modernisme, bahkan opresi sosial. 

Sebagaimana kebangkitan kerap berhubungan dengan hal religius, tur mengunjungi tiap lokasi di sekitar Blok M pun disinyalir terinspirasi oleh konsep ‘ziarah’ atau mendatangi tempat yang penting dan mulia. Hal ini disampaikan perwakilan kurator JIP Fest 2022, Asep Topan.

Selain itu, Asep pun mengungkapkan, JIP Fest 2022 membawa kebaruan dibanding sebelumnya. Bahkan, beberapa karya cukup kuat menggunakan pendekatan seni rupa. 

“Komposisinya jadi lebih beragam, mudah-mudahan pengalaman artistiknya tidak hanya menjadi melihat pameran foto. Pameran di ruang publik Taman Langsat juga (menjadi hal yang baru). Dan juga pengalaman bagaimana menghadiri ketiga lokasi ini (pameran),” ujarnya.

Menariknya lagi, JIP Fest 2022 berlangsung di lima lokasi, yakni Taman Langsat, Teater Bulungan, Kala Karya, Kala di Kalijaga, dan tempat lawas fotografi, SoupNfilm. Setiap akhir pekan, kita dapat mengikuti tur yang dipandu oleh kurator dan Jakarta Tour Guide. 

Selain Asep, dewan kurator lainnya adalah Ayos Purwoaji dan Ng Swan Ti. Rupanya, dari 150 pendaftaraan yang terdata dan berasal dari 40 negara, para kurator memilih 23 fotografer dari open call untuk menampilkan karyanya bersama fotografer undangan lainnya.

Pasalnya, “Foto mampu menyediakan ruang bagi penikmatnya untuk membangun ceritanya sendiri. Para fotografer mendorong orang untuk membuat interpretasi ulang lewat cerita yang sangat kuat dalam karyanya,” terang Direktur Erasmus Huis Yolande Melsert.  

Di samping itu, JIPFest 2022 juga melangsungkan dua program terbaru. Pertama, “Indonesia Photo Fair” di sub and film, platform untuk memasarkan karya fotografi berupa print dan buku. Lalu yang kedua adalah “Meet n greet” sebagai wadah baru para pelaku fotografi untuk dapat bertemu dalam suasana yang lebih cair sekaligus berdiskusi dan berjejaring.