TFR

View Original

Museum Inggris galang dana untuk akuisisi lukisan karya Joshua Reynolds senilai £50 juta

Salah satu lukisan figur terpenting Inggris karya Joshua Reynolds pada 1776, diincar National Portrait Gallery (NPG) London. Demi mewujudkannya, galeri itu galang dana sebesar £50 juta (Rp861 miliar). 

Bila berhasil, maka akuisisi lukisan berjudul “Portrait of Omai” itu akan menjadi salah satu pembelian termahal Museum Inggris. Melansir The Art Newspaper (31/8), Lukisan itu menggambarkan sosok Tahitian man Mai (Omai), salah satu sosok dari Polinesia pertama yang menginjakkan kaki di Eropa. 

Tak hanya itu, karya tersebut disebut-sebut jadi lukisan potret terbaik yang pernah dibuat pelukis Inggris. 

“Potret Omai karya Sir Joshua Reynolds memiliki signifikansi budaya nasional dan internasional. National Painting Gallery mendukung usaha keras institusi Inggris untuk mengakuisisi lukisan penting ini, agar lukisan kembali ke tempat seharusnya dan bisa dilihat publik," ujar juru bicara National Painting Gallery.

“Periode kedua atas kebijakan penangguhan membuka kesempatan untuk melakukan penggalangan dana yang berpotensi untuk menyokong penghentian hilangnya karya seni penting budaya Inggris," lanjutnya.

Museum yang akan kembali beroperasi tahun depan itu tengah lakukan renovasi besar-besaran senilai £35.5 juta (Rp611 miliar). Sehingga, usaha pengakuisisian lukisan Reynolds ialah sebuah langkah berani.

NPG pun tengah menggalang dana melalui National Heritage Memorial Fund (Pendanaan Memorial Warisan Nasional). Seorang juru bicara lembaga pendanaan itu bilang, “Kami sedang mendiskusikan bagaimana cara untuk mendukung dan mengampanyekan misi penyelamatan karya penting ini.”

Di samping itu, karena nilai karya yang tidak kecil, NPG juga menggalang donasi dari calon pendonor yang dipercaya dan mengajukan dana hibah ke pemerintah Inggris. 

Lukisan Reynolds "Portrait of Omai", terjual pertama kali pada 1796 ke tangan generasi kelima Earl Carlisle. Selama dua abad, lukisan dipindah tangan sampai ke generasi ke-tiga belas Earl.

Museum Tate berusaha untuk mengakuisisi lukisan agar dapat dinikmati publik pada 2001 silam. Akan tetapi, karena beberapa masalah, transaksi sebesar £5.5 juta (Rp97 miliar) tersebut tidak pernah terjadi. Pada tahun yang sama, balai lelang Sotheby's lah yang berhasil membeli lukisan.

Setelah harganya naik hingga £10.3 (Rp177 miliar) di lelang Sotheby's, karya dibeli oleh perusahaan Swiss yang dikuasai oleh seorang kolektor Dublin, John Magnier. Karya pun berpindah tangan dan tempat beberapa kali, hingga pada tahun ini nilainya naik drastis menjadi £50 juta.