Rapper Kanye West diam-diam telah berbelanja katalog penerbitannya, sebuah aset yang disebut-sebut menghasilkan sekitar $5 juta atau lebih dari Rp75 juta per tahun untuk artis tersebut.

Saat ini, Kanye, yang telah mengubah nama menjadi Ye, diketahui sedang mencari pembeli yang mau membeli katalognya. Menurut laporan, melansir Billboard (19/9), tim Ye telah bertemu beberapa calon pembeli selama setahun terakhir dalam upaya untuk menentukan penilaian katalognya.

Berdasarkan perkiraan Billboard, katalog artis tersebut bisa menghasilkan sekitar $13,25 juta dalam royalti penerbitan per tahun. Akan tetapi, West sendiri menerima jumlah yang berbeda karena rilis selanjutnya mencakup 10-24 penulis lagu per lagu, ditambah artis yang dijadikan sampel.

Hal tersebut memungkinkan sang musisi mendapatkan 35% dari empat album pertamanya dan sekitar 20% untuk “My Beautiful Dark Twisted Fantasy” hingga saat ini.

Dikabarkan, Ye meminta 35 kali lipat dari laba kotornya, yang berarti sekitar $175 juta untuk saham itu. 

Namun, katalog West menghadirkan beberapa tantangan bagi pembeli potensial. Pertama, katalognya masih belum matang dan sejumlah lagunya masih di status hit. 

Artinya, hit tersebut berpotensi meluruh dalam waktu dekat dan belum jelas akan berada di tingkatan mana. Sehingga, jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh pembeli tidaklah stabil.

Kedua, penulis lagu pada beberapa lagu hit di katalog Kanye terpecah dan masih dalam sengketa. Ketiga, kepribadian Kanye yang tidak terduga menambah elemen risiko lebih lanjut. 

Meski demikian, hit Kanye memiliki kekuatan yang tidak dapat disangkal, yaitu 69 hit Top 40, di mana 20 lagu mencapai Top 10 dan empat di antaranya menduduki Hot 100.

Selain itu, tampaknya upaya tim Ye untuk menguji pasar terkait katalog artis tersebut, yang saat ini dikelola oleh Sony Music Publishing, telah melambat dalam beberapa bulan terakhir. 

Pasalnya, menurut beberapa pembeli aset musik, tim Ye bisa jadi telah mendapatkan penawar yang bersedia memenuhi ekspektasi harga penulis lagu dan sedang dalam proses menyusun kesepakatannya. Meski, di sisi lain, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa upaya tersebut gagal.