Netflix telah membatalkan gugatannya terhadap concept album “The Unofficial Bridgerton Musical”. Melansir Variety (23/9), pembatalan ini dilakukan sang layanan streaming pada Jumat lalu.

Mulanya, Netflix melayangkan gugatan kepada duo kreator musikal Emily Bear dan Abigail Barlow pada Juli tahun ini. Keduanya dianggap telah melanggar hak cipta serial Netflix “Bridgerton”.

Ternyata, duo kreator konten itu telah populer di TikTok lebih dahulu karena mengunggah lagu adaptasi kisah “Bridgerton" sejak serial baru diluncurkan pada 2020. Betapa tidak, saaking populernya, mereka sudah membuat album Spotify bertajuk “The Unofficial Bridgerton Musical”.

Namun, keresahan Netflix memuncak ketika duo kreator tersebut mulai menggelar pertunjukan berbayar “The Unofficial Bridgerton Musical” di Kennedy Center, Washington, D.C pada Juli lalu.

Berdasarkan surat aduan Netflix, pertunjukan tersebut melibatkan sejumlah aktor Broadway. Bahkan dibanderol dengan tiket seharga $29-149 dan menjual cinderamata bermerek dagang “Bridgerton”.

Netflix pun menganggap bahwa tindakan Bear dan Barlow telah, “melewati batas (karya) 'fan fiction'.”

“Awalnya, selebrasi menyenangkan dari Barlow & Bear di media sosial, tetapi berubah menjadi perampasan kekayaan intelektual, semata-mata untuk keuntungan finansial Barlow & Bear,” tulis pernyataan resmi Shonda Rhimes, selaku pembuat “Bridgerton” pada Juli lalu.

Rhimes menambahkan, "Kekayaan yang dibuat oleh Julia Quinn telah dibawa ke layar kaca dengan kerja keras banyak orang. Tetapi Barlow & Bear semena-mena terhadap kekayaan intelektual orang untuk keuntungan, Netflix tidak lagi dapat menahan dan membiarkan Barlow & Bear melakukan hal yang sama kepada 'Bridgerton'."

Alhasil, Bear dan Barlow pun turut membatalkan pertunjukan musikal “The Unofficial Bridgerton Musical”, yang seharusnya berlangsung minggu ini di Royal Albert Hall London, Inggris.

Namun, sejak tuntutan tersebut, Barlow dan Bear belum memberi respons terhadap panggilan pengadilan. Akan tetapi, Netflix telah membatalkan gugatan yang tak bisa diajukan kembali.

Meskipun begitu, hingga hari ini, kedua belah pihak belum memberi respons, penyataan, maupun penjelasan atas kabar terkini kasus kekayaan intelektual “Bridgerton” tersebut.