TFR

View Original

Pameran “Ad Maiora” tampilkan seri lukisan karya 3 seniman pendatang baru

Seniman pendatang baru Clasutta, Zita Nuella, dan Tusita Mangalani menggelar pameran perdana mereka berjudul “Ad Maiora” di D Gallerie, Jakarta Selatan mulai 13 Juli sampai 1 Agustus mendatang.

Pameran ini menampilkan tiga rangkaian seri lukisan hasil karya masing-masing seniman, dengan berbagai medium.

Mulai dari cat minyak, arang, cat akrilik, manik, dan sulam; menampilkan ragam eksplorasi media di atas kanvas sekaligus menggambarkan pemikiran intim masing-masing seniman.

Judul pameran ini terinspirasi dari frasa “ad maiora natus sum” yang memiliki arti “kita dilahirkan untuk mencapai hal-hal yang lebih besar”.

Oleh sebab itu, narasi visual yang dipamerkan dalam pameran “Ad Maiora” selaras dengan definisi tersebut dan terinspirasi dari pengalaman pribadi setiap seniman.

Misalnya, pengamatan pribadi Clasutta mengenai rutinitas di tempat kerja, renungan introspektif Zita Nuella tentang rasa sepi, hingga cara Tusita Mangalani menghadapi kegaduhan pikirannya.

Berbagai pengalaman berbeda itu menghasilkan warna dan sapuan kuas yang merepresentasikan visualisasi hal besar yang dibangun dari himpunan hal kecil, seperti pengalaman sehari-hari tersebut.

“Sebagai pendatang baru, kami sadar bahwa cita-cita besar kami di bidang seni rupa harus disertai dengan kegigihan. Selama setahun ini, kami belajar menjembatani perbedaan dan mengasah kemampuan profesional kami dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang kami perbaiki secara konsisten,” ujar Clasutta, dikutip dari siaran pers yang diterima TFR, Kamis (18/7).

Baca juga: ArtMoments Jakarta kembali hadir, angkat tema “Renewal”

Menandai satu dekade Atreyu Moniaga Project (AMP)

Selain merupakan pameran perdana Clasutta, Zita, dan Tusita; “Ad Maiora” sekaligus menutup rangkaian program inkubasi seniman AMP dan selebrasi satu dekade AMP.

Sebagai informasi, AMP merupakan inisiatif independen yang memiliki misi mendukung seniman muda memasuki dunia seni dan kreatif di Jakarta.

Penggagas AMP Atreyu Moniaga mengatakan, proyek ini menjadi pengingat baginya bahwa kesuksesan tak melulu dapat diukur dengan kemampuan teknis saja.

“Sukses juga sangat bergantung dari kemampuan kita melampaui perjalanan bertumbuh, yang berarti harus berani untuk keluar dari zona nyaman dan mau terus belajar memperbaiki diri,” jelasnya.

Adapun program inkubasi dan pameran AMP ini, “Atreyu Moniaga Project: Mixed Feelings – Ad Maiora” turut melibatkan sejumlah kolaborator, yakni Nin Djani, Wilhemus Wily, Venerdi Handoyo, dan Joshua Agustinus Andrias.

Pembukaan acara ini telah sukses digelar pada Jumat (12/7) lalu bersama ketiga seniman serta Christie Leonardi, Jayne Oentonro, Mandy CJ, Mbetand, Nikolas Adia, Raihan Prabowo, Rizkyamom, Shuxxi, dan Vicky Angkasa.

Bagi yang ketinggalan, “Ad Maiora” memiliki rangkaian program publik lainnya yang dapat diikuti, seperti sesi Bincang Seniman pada Minggu (21/7) mendatang. Akan diselenggarakan pula Lokakarya Melukis yang dibuka khusus untuk tamu undangan.

Jika ingin melihat karya Clasutta, Zita Nuella, dan Tusita Mangalani kamu bisa langsung mengunjungi D Gallerie, sebab pameran dibuka untuk umum secara gratis!