Nipplets mengajak perempuan berani berfantasi

Brand Nipplets baru saja meluncurkan koleksi yang terdiri dari 11 set lingerie sekaligus campaign bertajuk “Freedom of Fantasy” pada Jumat (11/11).

Tema “Freedom of Fantasy” yang diusung untuk koleksi terbaru ini dilatarbelakangi oleh percakapan founder Nipplets, Ida, dengan psikolognya mengenai pentingnya memiliki fantasi sebagai orang dewasa.

“Fantasi justru penting untuk kesehatan mental kita karena bisa menjadi momentary escape atau bahkan jadi stress release. Intinya membantu kita untuk berimajinasi untuk menyelesaikan masalah juga,” ujar Ida kepada TFR.

Fantasi yang diangkat dalam tema campaign Nipplets kali ini bukanlah fantasi yang sering dikaitkan dengan seksualitas, melainkan merupakan pengingat bahwa perempuan berhak bermimpi dan memiliki mimpi. Pasalnya, secara harfiah, fantasi ialah daya untuk menciptakan sesuatu atau angan-angan.

“Tujuan campaign ini sebenarnya untuk mengaktivasi kembali kebebasan perempuan dalam bermimpi atau berangan-angan. Pas kita anak-anak, fantasi atau mimpi, kan, lumrah sekali. Tapi karena sekarang fantasi selalu dikonotasikan dengan seksualitas, kebanyakan orang jadi malu untuk berfantasi,” jelas Ida.

Di sisi lain, creative director Nipplets, Ilya, mengatakan bahwa tema campaign Nipplets ini diangkat karena banyaknya perempuan di Indonesia yang sering melupakan harapan dan mimpinya sendiri.

“Seiring berjalannya waktu, perempuan suka lupa akan dirinya sendiri, their hopes and dreams, terbelenggu dalam society dan juga stigma yang mengelilingi keberadaan dan kehidupan, sehingga dapat memberhentikan atau menghilangkan hasrat bermimpi dan juga memiliki angan sendiri,” tambah Ilya.

Lewat campaignFreedom of Fantasy”, Nipplets ingin mengajak para perempuan di Indonesia agar memiliki keberanian untuk berfantasi, “so this is Nipplets way of breaking the taboo one more time.”

Nipplets berharap para perempuan bisa memakai lingerie sebagai liberasi ekspresi, dengan begitu makna dari lingerie itu sendiri tak hanya berkaitan dengan pakaian untuk ‘memuaskan’ pasangan.

“Beranikan diri, nggak usah terlalu memikirkan apa yang menurut society itu oke. Tapi are you okay with you? Dare yourself. Jadi koleksi ini cukup berani, disampaikan dengan visual yang daring,” jelasnya lagi. 

Senada dengan Ida dan Ilya, ketiga muse Nipplets untuk campaignFreedom of Fantasy”, Yosy, Vivi, serta Isvara mengatakan, perempuan berhak menjadi apa pun yang mereka inginkan, bebas berekspresi, hingga merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

Lebih jauh, tema kebebasan yang diangkat juga bisa dimaknai dalam konteks relationship yang didasari oleh kompromi dan komunikasi. 

Oleh sebab itu, brand lingerie lokal ini ingin merangkul dan mengajak setiap perempuan untuk berdiri dan saling mengedukasi pasangan atau orang di sekelilingnya memaknai arti kebebasan menjadi diri sendiri.

“Seperti yang diketahui hubungan itu soal kompromi dan komunikasi, dan apabila ada banyak batasan tanpa kompromi dan komunikasi artinya kebebasan itu sendiri tidak berlaku, dong?” lanjut Ida dan Ilya.

Terkait kebebasan berekspresi dalam sebuah hubungan, Nipplets pun akan ikut berpartisipasi dalam pre-event IDEAFEST 2022 bertajuk Reunion Re:defined pada 18 November mendatang di HUSH!, Jakarta, bersama TFR dan VOLIX.

Acara yang mengangkat tema “Bisnis Bareng Walau Bucin: Ketika Pasangan Hidup Jadi Pasangan Kerja” tersebut akan mengundang co-founders MAKNA Group, Ernanda Putra dan Ellyse Sinsilia, untuk membahas proses kreatif hingga bagaimana berbisnis dengan pasangan.

Keseruan tidak berhenti di situ, karena akan dilanjutkan dengan karaoke lagu-lagu bucin yang akan dipandu oleh Basboi dan Marlo Ernesto supaya acara Jumat malam tersebut makin ramai.

Menariknya lagi, pengunjung yang membeli tiket Reunion Re:defined berkesempatan untuk memenangkan giveaway lingerie dari Nipplets! Nah, jika tertarik, Informasi lebih lanjut tentang Reunion Re:defined dan giveaway dari Nipplets bisa dilihat di media sosial @tfrnews, ya!

Lewat koleksi “Freedom of Fantasy” dan dukungan di acara Reunion Re:defined, Nipplets berharap bisa menjadi teman sekaligus komunitas yang dapat merangkul dan mengedukasi perempuan di Indonesia agar lebih berani dan nyaman mengekspresikan kebebasan atau mimpinya, termasuk dalam hubungan.