Populartias kaus di kalangan merek mewah
Read in English
Apakah kamu bersedia membayar US$300 untuk sebuah kaus? Kalau tidak, berapa batas maksimal yang akan kamu keluarkan untuk kaus?
Kaus produksi merek mewah biasanya dimulai dari harga $300 sampai $500. Meskipun harganya terbilang mahal, kaus buatan merek mewah malah bertambah populer. Beberapa merek mewah ternama seperti Fendi, Tory Burch, dan Burberry sudah menambahkan kaus ke dalam koleksi mereka.
Gilbert, mantan manajer toko retail di Singapura, mengatakan bahwa generasi muda atau orang kaya baru sangat menyukai kaus logo. “Kaus menjadi alat untuk membuktikan dan menunjukkan status keuangan mereka; sesuatu yang bisa mereka banggakan di depan orang lain.”
Sebelum tren busana jalanan naik daun, pilihan paling aman adalah kemeja, kemeja polo, dan sweater berlogo merek-merek tertentu. Di sisi lain, koleksi yang diperagakan di panggung peragaan busana lebih sulit untuk dijual. Tidak semua koleksi yang dipamerkan di panggung peragaan busana diproduksi untuk dijual. Platform belanja daring khusus barang mewah, toko serba ada, dan peritel busana multi-merek hanya memesan pakaian yang mudah dijual dan menarik bagi orang banyak.
Sejak tren busana jalanan menjadi raja, kaus menjadi barang pokok. Menurut Gilbert, generasi muda mengacu pada milenial dan generasi Z berusia 17 sampai 25 tahun. “Kebanyakan merasa bahwa kaus buatan merek mewah terlalu mahal, tetapi mereka tetap beli karena kaus berlogo adalah titik mula menuju koleksi mewah.”
Dalam ilmu ekonomi, kaus mewah bisa dikategorikan Giffen goods, diambil dari nama ahli ekonomi asal Skotlandia, Sir Robert Giffen. Berbeda dengan barang biasa, permintaan akan Giffen goods bertambah meskipun harganya naik. Dari sisi bisnis, kaus sangat menguntungkan - harga produksi rendah dan margin tinggi.
Sebagai permulaan, mari kita lihat komponen terbesar sebuah pakaian, yaitu kain. Harga acuan katun, bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus, didasarkan atas harga futures. Harga bisa berbeda tergantung kualitas.
Seperti juga komoditas lainnya, harga katun di pasaran jatuh sejak pandemi. Pada 1 April, harga katun jatuh ke $0.41/LB (1 LB setara dengan 0.5 kilogram). Harga katun berbalik naik ke posisi $0.53 pada akhir April. Harga katun ditutup di angka $0.63 pada 2 Juli.
Ada satu jenis katun yang tumbuh di Amerika Serikat dan disebut-sebut sebagai katun paling bagus di dunia, yaitu katun Supima. Harga katun Supima bertengger di posisi $1.24/LB per 25 Juni. Beberapa merek yang menggunakan katun Supima adalah Everlane, Levi’s, dan Banana Republic
Satu kaus memerlukan sekitar 0.2 kg katun. Sebagai pembanding, kaus dari kaun organik Everlane dijual seharga $20 untuk wanita dan $30 untuk pria. Proses produksi kaus lebih mudah dibandingkan blus, kemeja, atau celana. Lalu, ada faktor yang disebut skala ekonomi dalam biaya produksi, termasuk biaya tenaga kerja. Memproduksi 1.000 kaus akan jauh lebih murah daripada memproduksi 100 kaus.
Ditambah faktor-faktor lain, seperti saluran distribusi yang menjangkau seluruh dunia dan bertambahnya permintaan, jumlah produksi kaus bisa lebih dari 1.000. Hasilnya, perusahaan bisa menekan biaya produksi lebih dalam lagi. Kontribusi terbesar terhadap margin disumbang oleh nilai merek dan biaya lain-lain, seperti pemasaran dan toko fisik. Prestise merek sudah pasti didapatkan dengan harga jual yang tiggi.
Tren pakaian kasual kemungkinan besar akan bertahan. Popularitasnya malah akan bertambah seiring dengan berkembangnya gaya berpakaian yang lebih santai di seluruh dunia. Contohnya, busana kerja saat ini jauh lebih santai dibandingkan pada zaman dulu. Kaus bisa menjadi bagian dari busana business casual bila dipadukan dengan blazer atau kardigan. Industri kreatif juga jarang mengharuskan busana resmi kecuali di acara yang juga benar-benar resmi.
“Kaus sangat serba guna. Kaus bisa terlihat santai bila dipadukan dengan jeans, tapi bisa juga dipakai ke pesta kalau dipadukan dengan blazer,” papar Gilbert.
Untuk merek sendiri, kaus adalah sebuah lini ekspansi untuk menjangkau generasi muda dan meraup untung dengan mudah sembari mengikuti tren. “Merek busana sedang mengalami perubahan, karena tren berubah, dunia berubah; dan apa yang dulunya kita ikuti mungkin tidak terlalu masuk akal jika dinilai dengan tren saat ini,” ucap Gilbert