Setuju akuisisi Twitter di harga awal, Elon Musk harus bayar sebelum 28 Oktober
Saga maju mundur akuisisi Elon Musk terhadap Twitter akhirnya bertemu titik cerah. Dikabarkan Bloomberg (5/10), Musk memutuskan lanjut akuisisi perusahaan Twitter dengan harga awal.
Harga tersebut adalah$44 miliar (sekitar Rp671 triliun) dan $54,2 (sekitar Rp826 ribu) per saham serta mengajukan penghentian persidangan akibat ia tiba-tiba mundur dari kesepakatan pada Juli lalu.
Rupanya, menurut Securities and Exchange Commission, keputusan ini disampaikan Musk melalui suratnya kepada Twitter pada Senin (3/10). Perusahaaan yang berdomisili di San Francisco Amerika Serikat itu juga telah mengonfirmasi penerimaan surat dan tawaran kesepakatan dari Musk.
“Dia (Elon Musk) dan pendukungnya berniat melanjutkan transaksi perjanjian merger yang disepakati pada 25 April 2022, dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan di dalamnya,” ujar pihak hukum Musk.
Akan tetapi, ini bukanlah akhir dari saga akuisisi Twitter oleh pemilik Tesla tersebut. Pasalnya, setelah menandatangani kesepakatan akuisisi pada April, Juli tahun ini Musk justru menyatakan bahwa dirinya akan mundur dari perjanjian akuisisi lantaran ditemukan banyaknya akun bot dalam Twitter.
Lantas, tak heran jika Presiden Twitter, Bret Taylor, pun angkat suara melalui cuitan di akun pribadinya.
“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery,” ujar Taylor pada 9 Juli lalu.
Maka, Elon Musk harus hadapi persidangan karena niatnya membatalkan perjanjian secara sepihak. Melansir CNBC (6/10), keputusan Musk pada Rabu (5/10) kemarin tak berpengaruh bagi persidangan. Persidangan pun akan tetap berlangsung kurang dari dua minggu lagi, yakni 17 Oktober mendatang.
Tidak hanya itu, Musk pun didesak untuk membayar dan menyelesaikan akuisisi secepat mungkin. Bahkan, Musk diberikan deadline pada 28 Oktober. Jika pada saat itu Musk belum juga menyelesaikan akuisisi perusahaan Twitter, maka dirinya akan mendapat masalah, termasuk menghadapi persidangan.
Akan tetapi, dalam pengajuan dengan Delaware's Court of Chancery, pihak Musk mengatakan bahwa Twitter harus membatalkan tanggal pengadilan yang dijadwalkan pada 17 Oktober, sehingga pembiayaan yang diperlukan dapat ditarik bersama untuk menyelesaikan akuisisi pada 28 Oktober 2022 esok.
Meski Twitter tidak memberikan jawaban iya untuk hal tersebut. Lagipula, di sisi lain, pengacara Musk mengatakan bahwa kemungkinan yang paling mungkin kesepakatan memang ditutup pada 28 Oktober.