Tiga pabrik sepatu Nike dan Adidas pindah ke Jawa Tengah, gelombang PHK hantui Banten
Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Barat membuat tiga pabrik sepatu jenama NIKE dan Adidas angkat kaki dari Banten dan memutuskan untuk pindah ke Jawa Tengah.
Melansir CNN Indonesia (12/11), ada tiga perusahaan yang resmi akan pindah mulai tahun depan.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans Banten) Septo Kalnadi, perusahaan itu adalah PT Nikomas Gemilang, PT KMK Global Sport, dan PT Parkland World Indonesia (PWI).
Pasalnya, PT Nikomas Gemilang dan PT KMK Global Sport merupakan produsen sepatu NIKE, sedangkan PT PWI memproduksi alas kaki adidas.
“PT Nikomas ke Pekalongan, KMK ke Salatiga sama Temanggung, PWI 1 sama 2 di Pati. Industri besar, padat karya. Nikomas aja sekarang 54 ribu (karyawan) di dalam, kalau udah hengkang kita nggak tahu disisakan berapa (pegawai) di sini,” ujar Septo pada Kamis (10/11), melansir sumber yang sama.
Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri, langkah ini diambil para perusahaan lantaran UMP Jawa Tengah diketahui sebagai yang termurah se-Indonesia.
Betapa tidak, UMP Jawa Tengah ada di angka Rp1.813.011, sedangkan Banten adalah Rp2.501.203,11.
Lantas, tak dimungkiri bahwa langkah besar para pabrik tersebut akan memberi dampak bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Serang, setelah tiga pabrik padat karyanya putuskan relokasi.
Septo Kalnadi mengungkap, hengkangnya ketiga perusahaan dari Serang akan menambah jumlah pengangguran di Banten. Selain pekerja pabrik, masyarakat sekitar lokasi pun ikut terdampak.
“Terus warung tempat dia belanja, kosan-kosannya sudah pasti kosong. Ya efek dominonya begitu. Ada berapa katering di situ, itu kan nanti sama aja, berhenti kan usaha mereka,” jelas Septo (10/11).
Merespons kekhawatiran itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengklaim pihaknya akan melakukan dialog dengan para pengusaha yang memutuskan untuk pindah ke Jawa Tengah itu.
Tak ketinggalan juga bersama Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Dirjen PHI Jamsos) Indah Anggoro Putri. Tujuannya adalah untuk mencegah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran yang berpotensi terjadi di Serang, Banten.
“Kami terus meminta bu Dirjen PHI Jamsos dan timnya untuk memitigasi, memediasi dan mengajak mereka membicarakan itu secara bipartit (perundingan) perusahaan,” jelas Menaker Ida.
Menurut Ida, salah satu solusi yang bisa dilakukan ialah menciptakan lapangan kerja baru di wilayah Serang. Seperti yang dilakukan Kabupaten Tegal saat sebuah pabrik sepatu di sana pindah ke Jawa Tengah.
Di sisi lain, tahun lalu Aprisindo mencatat bahwa dalam kurun empat tahun terakhir, lebih dari 100 pabrik sepatu hengkang dari Tangerang dan Bekasi karena kenaikan upah pekerja di Jawa Barat.
Ternyata, “Hampir semua pabrik yang relokasi mengalami kenaikan (jumlah) karyawan. Mungkin tiga sampai empat taun ke depan, industri (alas kaki) semua akan ada di Jawa Tengah,” ujar Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko, sebagaimana melansir Bisnis Indonesia (11/10/2021).