Buka suara, CEO Ruangguru minta maaf mengenai PHK massal

CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara akhirnya buka suara mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh perusahaannya.

Ia mengaku gagal mengantisipasi perkembangan ekonomi dan terpaksa melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. Selain itu, Belva juga menyebutkan soal rekrutmen karyawan yang terlalu banyak.

Menurutnya, PHK massal yang terjadi di Ruangguru merupakan keputusan terberat yang harus diambilnya. Oleh sebab itu, ia memohon maaf atas hal tersebut.

“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir,” tulis Belva beberapa waktu lalu, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (22/11).

Lebih dari itu, Belva mengungkap kondisi internal Ruangguru yang terdampak situasi ekonomi global yang belakangan ini kian memburuk, terlihat dari melambungnya angka inflasi dan kenaikan suku bunga. Alhasil, berimbas pada investasi yang memburuk.

Meski harus mengambil keputusan berat ini, Belva menjamin para karyawan yang terdampak tetap akan mendapatkan haknya, seperti pesangon, penghargaan masa kerja, sampai penggantian hak sesuai UU.

Tidak hanya itu, perpanjangan asuransi dan gaji bulan terakhir bekerja beserta dukungan tambahan lainnya juga akan dibayarkan secara penuh oleh perusahaan.

“Kami pun mengalokasikan tim rekruter Ruangguru khusus untuk memberikan dukungan pencarian pekerjaan, konsultasi psikologis, dan akses kelas pengembangan karier jika dibutuhkan,” kata Belva.

“Kami mengerti bahwa banyak perasaan marah, sedih, dan kecewa atas hal ini maupun terhadap kami secara personal, dan untuk hal tersebut kami terima dan meminta maaf,” sambungnya lagi.

Sebelumnya pada Jumat (18/11), Ruangguru merilis keterangan resmi bahwa perusahaannya melakukan PHK massal akibat situasi pasar global yang memburuk secara drastis.