Produser “Pirates of the Caribbean” ingin Johnny Depp kembali perankan Jack Sparrow
Produser di balik kesuksesan “Pirates of the Caribbean”, Jerry Bruckheimer, mengungkapkan keinginannya untuk menghadirkan kembali aktor Johnny Depp sebagai karakter Jack Sparrow.
Kabar itu diungkapkan produser pemegang sederet waralaba layar lebar Hollywood itu dalam wawancara eksklusifnya bersama The Hollywood Reporter yang ditayangkan pada Senin (19/12) lalu.
Pasalnya, ketika ditanya apakah putusan pengadilan kasus Johnny Depp dengan Amber Heard akan membuat Disney mengembalikan Depp ke film, Bruckheimer mengatakan, “Kalian harus bertanya ke mereka (Disney). Saya tidak bisa menjawabnya. Saya benar-benar tidak tahu.”
Meski awalnya terdengar ragu, ia mengatakan, “Saya sangat ingin dia (Depp) kembali ke film (“Pirates”). Dia seorang teman, aktor hebat, dan sayangnya kehidupan personal kerap masuk ke profesi kita.”
Seperti yang kita tahu, beberapa waktu silam sang aktor mengklaim bahwa Disney telah memutus kontraknya dari seri film “Pirates of the Caribbean” akibat tudingan kekerasan olehnya dari Amber Heard, mantan istrinya, yang dipublikasikan lewat artikel op-ed Washington Post pada 2018.
“Disney memutus kerja hubungan (dengan saya) untuk bermain aman, mengingat kuatnya gerakan ‘MeToo’ pada saat itu,” ujar Depp, dikutip dari CBS NEWS (21/12).
Akibat kasus memanas dan Depp mengaku kehilangan pekerjaan, ia pun menuntut Heard lantaran dianggap telah merusak reputasinya. Lantas, selama persidangan panjang tahun ini, banyak rincian tentang karut-marut pernikahan Depp dan Heard yang terungkap ke publik.
Di sisi lain, pada wawancara yang sama, sang reporter James Hibberd pun mengungkap bahwa Depp pernah memberi sinyal jika dia kembali, maka karakter Jack Sparrow harus memiliki ending sempurna.
Lantas, saat ditanya apakah Bruckheimer pernah membunuh karakter legendaris tersebut, produser lima film “Pirates” Bruckheimer seakan enggan untuk membayangkan akhir dari karakter legendaris Sparrow.
“Anda tak bisa. Kami mencoba untuk membunuhnya. Itu tidak berhasil,” pungkas Bruckheimer.