Kain tenun sidan wakili Indonesia di UNESCO Award
Kain tenun sidan yang berasal dari Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, akan mewakili Indonesia dalam ajang UNESCO Award. Sebelumnya, kain tenun sidan meraih penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award 2022.
"Ini kabar gembira untuk kita semua. Kain tenun sidan akan mewakili Indonesia untuk diperlombakan di UNESCO Award," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kapuas Hulu Angeline Fremalco pada Rabu (6 April), dilansir dari Antara.
Menurut Angeline, prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah kabupaten Kapuas Hulu kepada para pengrajin di Kapuas Hulu.
"Tanpa dukungan semua pihak, tentunya kita tidak bisa berdaya saing dan itu kita buktikan, kain tenun sidan akan mewakili Indonesia di tingkat internasional," kata Angeline.
Atas prestasi tersebut, pihaknya memberikan penghargaan kepada kelompok pengrajin tenun sidan “Bunga Ngerembai” yang meraih penghargaan Best of the Best pada Inacraft Award 2022.
Kain tenun sidan mendapatkan penghargaan tersebut karena memiliki keunikan tersendiri. Pembuatan kain tenun tersebut masih dilakukan secara tradisional dan menggunakan bahan alami.
"Kain tenun sidan memiliki ciri khas, memiliki daya tarik, dan memang terbuat dari bahan alami dari tumbuh-tumbuhan yang ada di pulau Kalimantan, khususnya di kabupaten Kapuas Hulu," kata Angeline.
Selain kain tenun sidan, Kapuas Hulu juga kaya dengan berbagai potensi kerajinan.
"Untuk para pengrajin, jangan pernah berputus asa, teruslah berkreasi kembangkan diri dan berinovasi," kata Angeline.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan bahwa pemerintah daerah dan Dekranasda Kapuas Hulu sangat mengapresiasi capaian yang tidak mudah tersebut dan turut bangga dengan karya pengrajin di Kapuas Hulu.
"Predikat yang luar biasa yang kita terima dan tentunya hal ini tidaklah mudah untuk kita sandang. Dengan predikat ini, Kapuas Hulu ke depannya harus siap membuat terobosan dan inovasi baru dalam bidang kerajinan," kata Fransiskus.
Fransiskus berharap agar ke depannya, para pengrajin tetap mempersiapkan diri serta menjaga kualitas dan ketersediaan kain tenun.
Pemerintah daerah juga akan mendukung dari segi anggaran dan membuka pasar yang lebih luas untuk beragam kerajinan yang ada. Salah satunya, pemerintah telah berdiskusi dengan Alfamart dan Indomaret agar hasil kerajinan produk lokal dapat dijual di toko mereka.
"Langkah sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan mencintai produk lokal, menggunakan hasil kerajinan tersebut," kata Fransiskus.