Vans memenangkan perintah larangan sementara terhadap koleksi Wavy Baby
Setelah sebelumnya sempat berseteru dengan MSCHF terkait dugaan pelanggaran merek terhadap koleksi Wavy Baby, hakim akhirnya mengeluarkan perintah penahanan sementara atas nama Vans.
Sebelum melayangkan gugatan, Vans telah mengirimkan cease and desist letter yang merupakan surat peringatan yang dikirimkan kepada pihak terkait yang menjelaskan adanya dugaan pelanggaran, termasuk permintaan untuk menghentikan perbuatan yang diduga melanggar. Surat tersebut juga berisi peringatan bahwa langkah hukum mungkin diambil.
Dalam cease and desist letter yang dikirimkan Vans kepada MSCHF dan Tyga selaku desainer, pihaknya bahkan memberikan alternatif dalam penjualan produk Wavy Baby. Vans meminta sebagian keuntungan dari penjualan produk tersebut dan 4 pasang sepatu yang dikirimkan kepada Vans.
Sayangnya, MSCHF menolak permintaan ini.
Akhirnya, pengadilan federal kota New York memerintahkan MSCHF untuk berhenti menawarkan, memasarkan, dan/atau menerima pesanan produk Wavy Baby selama kasus tersebut berlangsung.
Vans juga menjelaskan kemiripan kedua produk tersebut dalam gugatannya, di antaranya garis putih pada bagian samping sepatu, sol karet putih, jahitan yang terlihat, dan kemiripan desain pada kotak sepatu. Vans juga menjelaskan bahwa koleksi Wavy Baby berpotensi menimbulkan kebingungan bagi konsumen karena Vans dan MSCHF juga memiliki kontrak kerjasama di mana pembeli dapat membuat sendiri desain sepatu Vansnya dalam kegiatan “Vans Custom”.
Sementara itu, Daniel Greenberg, co-founder MSCHF, memberikan pernyataan bahwa, “Praktik dasar dalam industri sepatu adalah: mencuri sol, mencuri bagian atas, dan mengganti simbol.”
Menurutnya, Wavy Baby adalah contoh distorsi lengkap dari simbol itu sendiri. Pihaknya akan tetap meluncurkan Wavy Baby. Baginya, dalam industri sepatu kets, merek-merek berada dalam suatu siklus di mana mereka mengimprovisasi produk satu sama lain.