Akun bank dibekukan, Google Rusia ajukan permohonan bangkrut
Anak perusahaan Alphabet, Google cabang Rusia, telah mengajukan permohonan kebangkrutan setelah pihak berwenang menyita rekening banknya. Salah satu dampaknya, perusahaan tidak dapat membayar gaji karyawan.
"Penyitaan rekening bank Google Rusia oleh otoritas Rusia telah membuat kantor kami di Rusia tidak dapat berfungsi, termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan yang berbasis di Rusia, membayar pemasok dan vendor, serta memenuhi kewajiban keuangan lainnya," kata juru bicara Google.
"Google Rusia telah menerbitkan pemberitahuan tentang niatnya untuk mengajukan kebangkrutan,” lanjutnya.
Rupanya, unit Alphabet Inc (GOOGL.O) telah berada di bawah tekanan Rusia selama berbulan-bulan karena gagal menghapus konten yang dinilai ilegal oleh Moskow.
Moskow secara khusus menolak perlakuan YouTube terhadap media Rusia, yang telah diblokirnya. Akan tetapi, Anton Gorelkin, wakil kepala komite Duma Negara untuk kebijakan informasi, mengatakan bahwa perusahaan asal Amerika itu belum berisiko diblokir.
Meski demikian, Google dan layanan hosting video YouTube-nya akan tetap tersedia saat ini untuk masyarakat Rusia. Perusahaan juga akan terus menyediakan layanan gratis lainnya, seperti Search, Gmail, Maps, Android, dan Play. Namun, untuk akses ke Twitter, Facebook, dan Instagram telah dibatasi oleh Rusia.
Sebelumnya pada April dikabarkan bahwa pihak pengadilan telah menyita 1 miliar rubel atau sekitar Rp269 miliar dari Google karena gagal memulihkan akses ke YouTube.
Layanan Jurusita Federal Rusia juga mengonfirmasi bahwa mereka telah menyita aset dan properti Google. Basis data layanan tersebut mencatat dua penyitaan sejak pertengah Maret, tetapi tidak menyebutkan jumlahnya, serta denda dan biaya penegakan hukum lainnya.