Dukung media kecil dan menengah, Google luncurkan “News Equity Fund”

Sebagai bentuk dukungan dan komitmennya bagi media kecil dan menengah, Google meluncurkan program pendanaan "News Equity Fund". Pendanaan dibuka bagi seluruh media dari berbagai belahan di dunia, dengan pendaftaran yang dimulai dari 22 Juni hingga 21 Juli tahun ini. 

Baru-baru ini, kepada TFR, perwakilan Google menjelaskan bahwa program ini diinisiasi sebagai bentuk komitmen Google untuk memberi dukungan finansial dan membuka peluang bagi organisasi berita. Sasaran utama dari programnya adalah komunitas atau organisasi yang kurang terwakili.

"Tujuan kami adalah memperkuat inklusi, lebih memberdayakan ekosistem berita yang beragam, dan secara khusus mendukung penerbit kecil dan menengah yang menciptakan jurnalisme orisinal demi audiens yang kurang terwakili di seluruh dunia," ungkap Jason Tedjakusuma, Head of Communications Google Indonesia. 

Media yang terkualifikasi ialah organisasi independen dengan jumlah jurnalis purna waktu maksimal 50 orang. Hal ini berlaku bagi mereka yang melakukan pemberitaan inti. Sebagai contoh adalah media lifestyle dan olahraga dianggap tak memenuhi syarat tersebut. Google membebaskan medium berita yang digunakan, mulai dari media digital, cetak, siniar (podcast), TV, radio, hingga asosiasi wartawan. 

Salah satu syarat utamanya adalah pendaftar harus memiliki kehadiran dalam ranah digital, seperti situs web resmi yang telah aktif setidaknya selama dua belas bulan. Dari seluruh butir-butir kualifikasi pendaftar, hanya tercantum satu syarat media yang tak dapat mengikuti program, adalah mereka yang berada dibawah pemerintah atau berafiliasi politik dengan pihak lainnya, tidak dapat mendaftar. 

Meski cakupannya global, Google News Equity Fund memiliki daftar pendek wilayah yang dapat mengikuti program. Hal itu mencakup negara-negara dalam Asia-Pasifik, Eropa, Timur tengah dan Afrika, Amerika Utara, Karibia, dan Amerika Latin, termasuk Indonesia. Nah, proses pendaftaran dilakukan dengan pengisian formulir online terkait data informasi yang relevan atas publikasi dan organisasi media, serta penjelasan rencana penggunaan dan pemanfaatan pendanaan dari Google. 

Pendanaan ini dapat digunakan media untuk pemberian insentif pengerjaan proyek, pengembangan dan pembelanjaan alat untuk kebutuhan teknis, serta kebutuhan marketing yang jumlahnya tidak melebihi 20% dari dana yang diterima. Sedangkan dana tidak dapat digunakan untuk biaya umum dan overhead, biaya dan pengeluaran yang terkait dengan pendaftaran, perlindungan, pembelaan, atau monetisasi.

Ketika ditanya terkait keuntungan program bagi Google, Jason menjelaskan, "Google percaya dalam menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya seluas mungkin. Melalui dana ini, kami bertujuan untuk memperluas dukungan kami terhadap jurnalisme berkualitas. Jangkauan suara yang lebih luas adalah penting dan kami berharap banyak media dari Indonesia yang bertartisipasi."

Jason menambahkan bahwa Google berharap untuk membangun ekosistem berita lestari, dibayangkan melalui pembangunan model bisnis yang berkelanjutan. Menurutnya, tujuan tersebut dapat dicapai melalui penumbuhan audiens yang dilanjutkan dengan monetisasi konten. Tak hanya itu, Google juga mengklaim bahwa inisiasinya dapat mendukung media untuk mempelajari pengembangan audiens, pendapatan pembaca, data, produk, dan pendapatan iklan. "Bagi Google, ekosistem berita yang berkembang di Indonesia dan di seluruh dunia adalah prioritas utama," sambung Jason.