Sensor China ubah akhir alur cerita film lagi, kali ini “Minions: The Rise of Gru”
Lagi-lagi China kembali melakukan penyensoran terhadap Hollywood, kali ini tayangan terbaru “Minions: The Rise of Gru” yang kena. Perombakan bagian akhir film Minions dari Universal Pictures ini disinyalir sebagai usaha pemerintahan China untuk membuat film menjadi “benar secara politik”.
Sensor oleh pemerintah China tersebut ternyata cukup mengubah alur cerita. Pasalnya, perbedaannya pun pertama kali disadari oleh para pengguna Twitter setelah melihat unggahan Weibo.
Melansir CNN (23/8), dalam versi asli film, Knuckles berhasil mengelabui aparat dengan memalsukan kematiannya. Film pun diakhiri dengan bagian di mana penjahat anti-hero Gru dan Wild Knuckles berkendara bersama dengan latar matahari terbenam, setelah bebas dari tangkapan aparat.
Akan tetapi, berbeda dengan versi internasional tersebut, film yang didistribusikan Huaxia Film Distribution and China Film durasinya bertambah satu menit. Film juga berakhir dengan scene dengan tulisan penjelasan bahwa Knuckles justru tertangkap polisi dan dipenjara selama 20 tahun.
“Wild Knuckles berusaha mencuri batu zodiak... lagi-lagi. Ia ditangkap dan ditahan selama 20 tahun di penjara Villainmax. Di penjara, Ia mengejar kecintaannya pada dunia peran dan memulai kelompok teater,” ujar salah seorang warganet dalam akun Twitter Zeyi Yang yang ungkap hal ini.
Akhir cerita Gru dalam “Minions: The Rise of Gru” versi China juga berubah. Gru disebut kembali menjadi “orang baik” dan pencapaian terbesarnya adalah menjadi ayah dari ketiga anak perempuannya.
Pasalnya, melansir The New York Times (23/8) selama ini, memang hanya segelintir film garapan luar China yang berhasil masuk ke penayangan domestiknya. Penyensoran pun kerap dilakukan, seperti pada "Fight Club" (1999) dan “Bohemian Rhapsody” (2018).
"Fight Club" yang ditayangkan dalam situs Tencent Video, diakhiri dengan skrip penjelasan bahwa polisi berhasil menangkap seluruh kriminal dan menghentikan usaha pemboman. Sedangkan “Bohemian Rhapsody” di China menghilangkan percakapan dan scene yang menunjukkan preferensi seksual Freddie Mercury.
Perombakan sejumlah film yang dilakukan pemerintah China tersebut disinyalir adalah sebagai usaha untuk melindungi masyarakat dari konsumsi hiburan dengan moral yang berbeda dengan China.