TFR

View Original

Penulis buku “Mean Girls” ingin tuntut Tina Fey karena tidak dibayar

Penulis Rosalind Wiseman membuat pernyataan menggegerkan. Pasalnya, ia mengaku belum dibayar oleh Tina Fey atas karyanya berupa buku bertajuk “Queen Bees and Wannabes” yang menjadi inspirasi film “Mean Girls”.

Film hit yang merupakan fenomena global dan kemudian diadaptasi menjadi musikal Broadway itu  ditulis sekaligus disutradarai oleh Fey dan diproduksi oleh Paramount Pictures, serta telah menghasilkan jutaan dolar dari waralabanya.

Namun ternyata, di balik kesuksesannya, sang penulis asli mengaku hanya mendapatkan $400.000 atau sekitar Rp6 miliar setelah menandatangani perjanjian untuk menjual hak filmnya pada 2002 silam.

Sejak itu, ia belum mendapatkan bayaran apa pun lagi. Padahal, dalam kontrak awal, disebutkan bahwa ia akan mendapatkan keuntungan berupa uang tambahan yang jumlahnya disesuaikan dengan kesuksesan film.

Hampir dua dekade sejak “Mean Girls” dirilis, Wiseman akhirnya memutuskan untuk buka suara dan membagikan pengalaman menyakitkan yang dialaminya.

Adapun pengacara Wiseman saat ini sedang melakukan persiapan untuk mengambil tindakan hukum atas ketidakadilan yang dialami oleh kliennya.

Wiseman yang kini telah berusia 54 tahun mengatakan dalam wawancara eksklusif kepada New York Post bahwa, “Lama sekali saya diam tentang hal ini, sangat, sangat diam, tapi saya merasa ini sudah berlebihan.”

Menurutnya, ia berhak mendapatkan kompensasi atas karyanya yang telah mengubah budaya dan memberikan banyak pengaruh selama bertahun-tahun.

Di samping itu, Wiseman turut menyinggung bahwa Fey selama ini aktif menyuarakan bagaimana perempuan harus saling mendukung satu sama lain.

“Selama bertahun-tahun, Tina aktif menyuarakan tentang saling mendukung perempuan, tapi jelas sekali bagaimana dalam pengalaman saya, itu tidak sesuai. Anda tidak seharusnya hanya berbicara tentang mendukung perempuan, tetapi benar-benar melakukannya,” ungkap Wiseman.

Baca juga: Disney+ gaet penulis “Game of Thrones” untuk “Zorro”, dibintangi Wilmer Valderrama

Awal mula pertemuan Wiseman dan Fey

Wiseman pertama kali bertemu dengan Fey, penulis perempuan pertama di “Saturday Night Live”, pada 2002 setelah bintang komedian tersebut menandatangani kesepakatan dengan Paramount.

Saat itu, Fey meminta untuk membeli hak atas buku “Queen Bees”, yang merupakan panduan bagi orang tua untuk menghadapi dunia remaja perempuan dan pertemanannya, setelah membaca cerita sampul Wiseman di Majalah New York Times.

“Saat saya bertemu dengan Tina dan Lorne Michaels (produser “Mean Girls”) bertahun-tahun lalu, mereka memberikan kesan seakan-akan kita akan melakukan ini bersama-sama,” katanya lagi.

Seperti diketahui, Fey mengubah buku karya Wiseman menjadi film blockbuster yang dibintangi oleh Lindsay Lohan, Amanda Seyfried, Rachel McAdams, dan Lacey Chabert. Dalam proses pembuatannya, Wiseman memberikan konsultasi secara langsung.

“Mean Girls” yang dirilis pada 30 April 2004 merupakan hit yang berhasil menorehkan pendapatan kotor mencapai $130 juta atau sekitar Rp2 triliun secara global, dengan anggaran awal senilai $17 juta atau sekitar Rp261 miliar.

“Kami menciptakan hal ini. Tina menghasilkan karya yang luar biasa. Ia membawanya menjadi hidup dan terus mendaur ulang materi dari karya saya selama 20 tahun belakangan,” lanjut Wiseman.

Ia kemudian mengatakan, “Tina mengatakan saya sebagai sumber inspirasinya. Saya diakui dan saya tidak mendapatkan apa pun? Bagi saya, ini tidak hanya sulit karena masalah uang, tapi sangat menyakitkan.”

Paramount mengaku tidak mendapatkan keuntungan

Dalam menandatangani kontraknya, Wiseman menandatangani poin yang memberikan hak atas seluruh karya turunan dari “Mean Girls”, termasuk proyek musikal dan televisi, meskipun saat itu belum ada pembahasan tentang proyek lain.

“Ya, saya memiliki kontrak yang sangat buruk, tetapi film tersebut telah menghasilkan banyak sekali uang, dan mereka terus mendaur ulang karya saya berulang kali, tanpa mempertimbangkan saya…” pungkasnya.

Wiseman turut mengklaim bagaimana Paramount secara berulang kali mengatakan sama sekali tidak mendapatkan keuntungan dari “Mean Girls”, sehingga tidak dapat membagikan keuntungan dari film tersebut kepadanya. Akibat klaim tersebut, pengacara Wiseman ingin melakukan audit pada laporan studio itu.

Lebih jauh, Wiseman juga mengatakan bahwa seorang produser teater telah menghubunginya puluhan tahun lalu untuk membuat drama musikal “Mean Girls”. Akan tetapi, ketika agennya menghubungi Fey dan Paramount, mereka tidak mengizinkannya.

Wiseman menuduh tindakan Paramount itu ialah untuk menghentikannya agar tidak mendapatkan bayaran dari drama musikal tadi.

Padahal, ia turut bekerja sama dengan Fey untuk memproduksi program pendidikan bagi anak sekolah hingga menggelar lokakarya bersama cast dan kru mengenai perundungan.

“Mereka tidak pernah memberikan kompensasi atas pekerjaan yang saya lakukan, mereka tidak pernah memberikan kompensasi atas pelatihan yang saya lakukan kepada cast dan kru,” ungkap Wiseman.