TFR

View Original

The Fox, The Folks jadi satu-satunya seniman Indonesia di “Petra Light Festival” Yordania

Kelompok seniman multimedia asal Bandung, The Fox, The Folks, kembali mencetak pencapaian terbaru dengan menjadi satu-satunya asal Indonesia yang memamerkan karya di “Petra Light Festival”, Yordania.

Pada festival yang digelar 23 April hingga 3 Mei 2023 itu, The Fox, The Folks menampilkan projection mapping di fasad Bangunan Petra yang menjadi situs 7 Keajaiban Dunia UNESCO, Kota Kuno Petra.

Adapun karya yang ditampilkannya ialah “Romance Dawn” yang menurut Fadjar Kurnia selaku Creative Director kelompok tersebut, “menceritakan tentang kelahiran kembali, rebirth dari Petra.”

“Pada karya kali ini, kami ingin memberikan kesan kehangatan dari proses kelahiran, seperti sentuhan lembut sinar matahari, dan kehangatan dalam kebersamaan,” lanjut Fadjar.

Selain The Fox, The Folks, ternyata ada delapan perupa lainnya yang meramaikan festival seni digital pertama di Yordania tersebut.

Mereka adalah Andrei Visuals (Yordania) dengan karya “Birth of Light”, Ouchhh (Turki) dengan karya “Petra, AI whispers of the ancients”, Maxin10sty (Hungaria) dengan “RE-VISION”, Jeremie Bellot (Prancis) dengan “HARMONIA FUTURA”, serta Leoandro Summo (Italia) dengan karya “RESURREXT”

Di luar itu, ada pula karya dari seniman Inzist (Spanyol) dengan judul “Alba”, Luca Agnani (Italia) bertajuk “Aurum” dan “Seasons of Human Spirit” oleh Kanaka Studio (Italia).

Baca juga: Kelompok seniman asal Bandung tampilkan video mapping di tiga negara selama sebulan

“Romance Dawn” digarap hanya dalam waktu satu bulan

Menurut keterangan resmi kelompok asal Bandung ini, karya “Romance Dawn” telah digarap sejak Januari tahun ini dengan total waktu selama sebulan.

Selama prosesnya, mereka melakukan riset akan jurnal-jurnal ilmiah yang berkaitan dengan sejarah Petra, dan tentunya melangsungkan proses produksi animasinya.

“Kami ingin menampilkan seni yang kontekstual bagi penonton di Jordan, namun juga sebagai way to honor (menghargai) sejarah dan legenda di Petra,” jelas Fahry Aziz, Vice Production Producer di The Fox, The Folks.

Meski partisipasinya dalam  “Petra Light Festival” menjadi suatu batu loncatannya, ini bukanlah kali pertama The Fox, The Folks menampilkan karyanya di situs bersejarah dunia.

Pasalnya, pada 2022, berdekatan dengan penampilannya di “Luma Festival” (New York) dan “1 Minute-Projection Mapping” (Tokyo), karya The Fox, The Folks turut meramaikan festival “Cahaya Indonesia Bertutur 2022” yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan merupakan bagian dari pembukaan G20.

Kata Art Director “Petra Light Festival”

Merespons kehadiran The Fox, The Folks, Andrei selaku Art Director festival seni digital di Yordania tersebut ikut memberikan respons positif. 

Katanya, “Para pengunjung merasakan pengalaman menyenangkan yang baru bagi mereka dengan menyaksikan dengan takjub saat Petra bertransformasi di depan mata mereka dengan karya projection mapping-nya (The Fox, The Folks).”

Ia lanjut menyatakan, “Rasanya benar-benar seperti mimpi! Kami sangat bangga dengan karya (The Fox, The Folks) yang telah dibuat.”

Sebagai informasi tambahan, berlangsung selama 11 hari, “Petra Light Festival” mengajak penonton untuk berjalan-jalan sepanjang Siq dan menikmati karya projection mapping setelah matahari terbenam.