Hak atas film, taman hiburan, hingga gim “Lord of the Rings” dijual
Perusahaan Embracer Group umumkan pembelian atas Middle-earth Enterprises sebuah divisi dari Saul Zaentz Company, pada Kamis (18/8) lalu. Kabar ini menandakan pemindahan hak atas “The Lord of the Rings” dan “The Hobbit” karya J.R.R Tolkien, kepada perusahaan video gim dan media asal Swedia itu.
Akuisisi atas perusahaan yang memegang penuh hak atas karya fantasi tersebut sejak 1976 ini bukan hanya berlaku untuk film. Rupanya, hal ini juga menandakan hak Embracer atas video gim, permainan papan, merchandise, hingga taman hiburan dan set produksi dari kedua film populer tersebut.
“Kami di Perusahaan Zaentz telah mendapat kehormatan selama setengah abad terakhir dalam menjaga hak Tolkien sehingga penggemar Lord of the Rings dan Hobbit di seluruh dunia dapat menikmati film epik pemenang penghargaan, video game yang menantang, teater kelas satu, dan barang dagangan dari setiap variasi” ujar COO dari Saul Zaentz Company Marty Glick dalam laman resmi Embracer.
Selain itu, Glick juga mengatakan, “Kami sangat senang bahwa Embracer sekarang mengambil tanggung jawab dan kami yakin kelompok mereka akan membawanya ke ketinggian dan dimensi baru sambil mempertahankan penghormatan terhadap semangat karya sastra yang hebat ini.”
Sehingga, kedepannya Middle-earth akan berada di bawah grup baru Embracer, yakni Freemode.
“Middle-earth Enterprises akan menjadi bagian dari grup operasi yang baru didirikan, Embracer Freemode. Perusahaan akan terus beroperasi secara independen di bawah tim kepemimpinan Middle-earth Enterprises yang ada, bekerja sama dengan manajemen Embracer Freemode dan grup operasi Embracer lainnya untuk mendorong peluang, pertumbuhan, dan sinergi dalam Grup untuk terus membangun dan memperluas waralaba yang hebat,” bunyi sebagian penjelasan resmi Embracer.
Sejak lebih dari 20 tahun lalu, grup Asmodee dibawah Embracer Group ternyata telah membeli lisensi “The Lord of the Rings” dan “The Hobbit” untuk permainan papan dan kartu buatannya. Embracer Group pun merupakan perusahaan yang telah memegang kapital pasar mencapai $8,36 miliar.
Tak tanggung-tanggung, Embracer Group ternyata juga membeli lima perusahaan lainnya dalam waktu yang berdekatan. Dari seluruh transaksi tersebut, dilansir bahwa perusahaan Swedia ini telah mengeluarkan biaya mencapai sekitar $572,8 miliar (sekitar Rp8,52 kuadriliun).
“Saya sangat senang “The Lord of the Rings” dan “The Hobbit”, salah satu waralaba fantasi paling epik di dunia bergabung dengan keluarga Embracer, membuka lebih banyak peluang transmedia termasuk sinergi di seluruh grup global kami,” kata pendiri dan CEO Grup Embracer Group Lars Wingefors.
“Saya senang melihat apa yang ada di masa depan untuk IP ini dengan Freemode dan Asmodee sebagai permulaan dalam grup. Ke depannya, kami juga berharap dapat berkolaborasi dengan pemegang lisensi eksternal yang ada dan baru dari portofolio IP kami yang semakin kuat,” tambah Wingefors.
Transaksi ini pun berjalan di tengah waktu menuju perilisan serial Amazon “Rings of Power” yang akan keluar pada 2 September mendatang. Amazon telah merogoh kocek sebesar sekitar $250 juta (Sekitar Rp3,7 triliun) atas hak lisensi pada 2017.