Harga PS5 akan naik di Eropa dan Asia akibat kondisi ekonomi global
Antusiasme konsumen sangat tinggi terhadap PlayStation 5 (PS5) yang telah dirilis sejak akhir 2020 lalu. Namun, baru-baru ini Sony Group Corp justru mengumumkan harga konsol game PS5 akan mengalami kenaikan. Kabar kurang menyenangkan itu disampaikan lewat situs resminya pada Kamis (25/8).
Kenaikan harga tersebut diakibatkan tantangan ekonomi global yang dihadapi beberapa perusahaan dunia. Hal ini kabarnya akan berlaku di Eropa, Meksiko, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, dan China.
“Saat ini, kami memantau bahwa tingkat inflasi global cukup tinggi. Selain itu, nilai mata uang global juga semakin mengkhawatirkan, yang tentunya berdampak pada konsumen dan tekanan pada banyak industri,” kata Jim Ryan, President & CEO Sony Interactive Entertainment dalam Sony Playstation Blog.
Tidak hanya itu, mengutip dari Reuters, Sony menyatakan harga konsol versi disk drive di Eropa naik menjadi €549,99 atau sekitar Rp8,2 juta yang sebelumnya hanya €499,99 atau sekitar Rp7,4 juta.
Rupanya, tingkat kenaikan serupa juga berlaku di Jepang, Inggris Raya, dan kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, di Amerika Serikat sendiri Sony memastikan harga konsol tetap stabil.
Pasalnya, harga eceran resmi PS5 yang dijual di tanah air juga terkena dampak dan mengalami kenaikan. Betapa tidak, sebelumnya harga PS5 Disc Versional adalah Rp8,8 juta, kini naik menjadi Rp9,7 juta. Sedangkan, harga PS5 Digital Version naik menjadi Rp8,2 juta dari Rp7,3 juta.
Selain tantangan ekonomi, krisis chip PS5 menyebabkan konsol itu langka di pasaran. Alhasil, melansir Techsport (12/1), sejak awal tahun Sony memutuskan untuk tetap memproduksi PS4, yang semestinya sudah berhenti, sebagai alternatif karena karena ketersediaan komponen lebih banyak daripada PS5.