Perdebatan sengit antara Paramount dengan keluarga Yonay atas “Top Gun: Maverick”
Baru-baru ini, Paramount ambil langkah mengajukan mosi untuk menolak gugatan yang mengklaim bahwa “Top Gun: Maverick” melanggar hak cipta artikel majalah 1983.
Pasalnya, melansir Movie Web (27/8), artikel yang ditulis oleh Ehud Yohay dan diterbitkan di California Magazine itu merupakan sumber untuk film aslinya “Top Gun” yang dirilis pada 1986.
Gugatan ini mulanya diajukan oleh Shosh dan Yuval Yonay, istri dan putra penulis Ehud Yonay, mengajukan gugatan pada Juni, dengan alasan Paramount telah membuat sekuel tanpa memperbarui hak atas artikel itu terlebih dahulu. Fakta bahwa tidak ada nama dari Yonay atau pihak lain yang terlibat dalam kredit film tersebut juga menambah alasan gugatan ini.
Melansir Variety (27/8), dalam mosi itu, Paramount berdalih tidak perlu mendapatkan hak tersebut karena “Top Gun: Maverick” adalah karya fiksi yang hampir tak memiliki kesamaan dengan artikel non-fiksi dan fakta serta gagasan dalam artikel tak dapat dilindungi hak cipta.
“Kesamaan antara karya-karya yang sangat berbeda ini berasal dari fakta bahwa Top Gun adalah fasilitas pelatihan angkatan laut yang sebenarnya,” kuasa hukum Paramount. “Penggugat tidak memiliki monopoli atas karya tentang Top Gun,” tambahnya.
Sebelumnya, Paramount telah memperoleh izin atas penggunaan artikel Yonay untuk perilisan film “Top Gun” pertama pada 1986, yang berlangsung selama 35 tahun dan berakhir pada 2018.
Keluarga Yonay, yang merupakan penggugat, memulai proses untuk memulihkan hak pada tahun yang sama, yang akhirnya dikembalikan kepada mereka pada Januari 2020. Akan tetapi, pada saat itu, “Top Gun: Maverick” sudah siap, atau begitulah kata Paramount.
Penggugat menuduh film itu selesai pada Mei 2021 dan Paramount sengaja mengabaikan Undang-Undang Hak Cipta dengan memilih untuk mengambil untung dari “Top Gun: Maverick” meskipun mereka tidak memiliki hak atas artikel yang menginspirasi film aslinya.
Dalam gugatannya, penggugat pun menjelaskan berbagai persamaan antara artikel dan film. Salah satunya, Yonay menggunakan bahasa yang nyata dan sinematik untuk menghidupkan tulisannya.
Namun, argumen itu dibantah pihak “Top Gun”. Pasalnya, motion team film itu berpendapat, “Pilot pesawat tempur elite yang suka terbang, dan berdedikasi pada keahlian mereka dan kompetitif, adalah fakta yang dijelaskan dalam artikel tersebut. Penggugat tidak memiliki monopoli atas fakta (biasa-biasa saja) ini hanya karena Yonay pernah melaporkannya.”
Istri dan anak Yonay juga telah meminta perintah yang akan melarang Paramount mengambil untung dari film tersebut, yang telah meraup sekitar $1,4 miliar di seluruh dunia.
Akan tetapi, Paramount berargumen bahwa mereka tidak memiliki peluang untuk memenangkan klaim pelanggaran mereka, dan oleh karena itu perintah tersebut harus ditolak. Di sisi lain, sidang untuk gugatan ini akan digelar pada 26 September mendatang.