Mantan Dubes AS gugat balai lelang Prancis atas dugaan penyembunyian lukisan
Mantan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Perancis Craig Stapleton menuntut CEO balai lelang Prancis Tajan, Rodica Seward, karena diduga menyembunyikan 24 lukisannya.
Pasalnya, puluhan lukisan itu seharusnya telah disepakati untuk dijual dengan kolektor berusia 77 tahun.
Melansir ARTnews (20/9), menurut aduan Stapleton, Seward bertanggung jawab atas penyembunyian itu. Pasalnya, Seward ialah sosok yang dipekerjakan Stapleton pada 2010 untuk menjual kembali lukisan yang dibelinya di Tajan.
Setidaknya 24 lukisan milik Stapleton yang seharusnya dijual Seward dan nilainya mencapai €715.886 atau sekitar Rp10 miliar.
Menurut klaim dalam surat pengaduan Stapleton kepada pengadilan Paris, Seward gagal menjual karya itu sesuai kesepakatan. Ia menduga Seward menyembunyikan info lokasi karya-karya itu hingga hari ini.
Tujuh tahun setelah kesepakatan keduanya berlangsung, Stapleton mulai menunjukan kekhawatiran kepada Seward. “Seperti kesepakatan kita, saya mau mulai menjual karya yang telah kita miliki, dengan berfokus pada karya kelas atas. Per 1 September, saya telah berinvestasi $850.000, dan saya mulai merasa khawatir dengan strategi pencairan ini,” tulis surel Stapleton pada 5 September 2017.
Akan tetapi, hingga 2021 Seward gagal menjual kembali karya-karya Stapleton. Tepatnya pada Juni tahun lalu, melalui surel Seward menyatakan, “Telah terang-terangan menjelaskan bahwa transaksi ini adalah proyek jangka sangat panjang, bukan proyek spekulatif jangka pendek.”
Hingga akhirnya pada Maret tahun ini, melalui kuasa hukumnya, Stapleton mengirimkan surat secara resmi dan meminta Seward untuk mengembalikan lukisan-lukisannya.
Di sini lah rasa khawatir Stapleton kian meningkat. Pasalnya, dalam responsnya, Seward mengatakan hanya akan mengembalikan setengah dari 24 lukisan Stapleton dengan alasan sebagian lainnya dijadikan kompensasi biaya transportasi, penyimpanan, pembingkaian, dan asuransi.
Tak berhenti disitu, Seward meminta kompensasi tambahan sebanyak €369.380 (Rp5,5 juta).
Akhirnya pada Juni silam, pengacara Stapleton meminta keterangan lokasi lukisan. Mereka juga memberikan tenggat waktu delapan hari kerja bagi Seward untuk mengembalikan lukisannya.
Berdekatan dengan waktu tersebut, tim hukum mantan Dubes AS itu menemukan, karya "Melancholic Interior" (2010-2011) dari Ioana Batranu yang seharusnya dikembalikan, malah dijual di situs web Tajan.
Pihak berwenang pun memberikan izin bagi pengacara Stapleton untuk menggeledah kediaman Seward dan kantor Tajan untuk mencari karya-karya milik sang kolektor.
Namun di sisi lain, melansir ARTnews, Seward menolak mengungkap di mana lukisan-lukisan itu berada.
Sebagai tambahan, ternyata ini bukanlah dugaan penyembunyian karya pertama oleh Seward. Pada 2021, Seward dan Tajan diduga menahan pengiriman karya “Leonardo Da Vinci” yang terhalang karena larangan ekspor Perancis selama 30 bulan. Lantas, saat pemilik karya meminta Seward mengembalikannya, dirinya menolak permintaan tersebut.