Bangunan dengan grafiti Banksy akan dilepas, penjual bingung tentukan harga
Familiar dengan grafiti politis dari street artist Banksy? Baru-baru ini dikabarkan bahwa sebuah gedung yang pernah digambar Banksy di Los Angeles AS akan segera dijual pada Oktober mendatang.
Melansir New York Times pada Kamis (1/9), bangunan tersebut dimiliki oleh Tarina Tarantino dan Alfonso Campos serta digunakan sebagai kantor perusahaan perhiasannya. Banksy pun membubuhkan grafiti bergambar anak perempuan dan tulisan ‘PARKING’ di salah satu dindingnya pada 2010.
Akibat pandemi COVID-19, perusahaan Tarantino dan Campos itu mengalami kebangkrutan, sehingga mereka akan segera melelang bangunan tersebut lewat Hilco Real Estate sebagai bagian pengajuan.
Di sisi lain, melansir ARTnews (2/9), senior vice president Hilco Real Estate Jeff Azuse ungkap, “Ini adalah properti yang sangat sulit untuk dinilai. Anda tidak dapat melihatnya hanya dari nilai penilaian properti semata. Anda tidak dapat melihatnya dari nilai seninya saja. Ini adalah kombinasi keduanya.”
Maka, ketimbang menjual dengan patokan harga, Hilco Real Estate memutuskan untuk melakukan lelang bangunan. “Lelang, ketika Anda membiarkan pasar menentukan nilainya, sangat bermanfaat ketika sulit untuk memberi nilai pada properti atau aset,” lanjut Azuse.
Diperkirakan bahwa bangunan akan terjual seharga $30 juta (Rp447 miliar). Angka cukup jauh dari harga awal pembelian bangunan, mengingat pemilik membelinya pada 2007 seharga $4 juta (Rp59,5 miliar).
Meskipun begitu, nilai tambahan dari karya seni Banksy belum bisa dipastikan. Sehingga, bisa jadi harga jual bangunan dengan tujuh lantai tersebut akan melonjak dari estimasi awal.
Kasus serupa rupanya pernah membuat dua pemilik bangunan Inggris mencoba menjual potongan dinding bangunan yang digambar Banksy. Mereka kemudian menjualnya dengan harga tinggi.
Padahal, grafiti Banksy ditujukan untuk menjadi seni ruang publik yang berisi pesan bagi khalayak luas. Alhasil, berdasarkan laporan The New York Times, balai lelang Sotheby’s pun sempat menolak tawaran kedua pemilik bangunan Inggris tersebut, terhadap potongan dinding mural Banksy.