TFR

View Original

Apple resmi luncurkan layanan Apple Pay Later

Beberapa bulan sejak pertama kali meluncurkan pembaruan Apple Pay Later pada Apple Pay, Apple akhirnya resmi meluncurkan fitur tersebut.

Fitur Apple Pay Later memungkinkan pengguna untuk membagi biaya pembelian Apple Pay menjadi empat pembayaran yang sama selama enam minggu tanpa bunga atau biaya keterlambatan.

Namun, melansir TechCrunch, fitur ini belum tersedia untuk seluruh penggunanya. Per Selasa (28/3) lalu, Apple mengatakan akan mulai mengundang pengguna terpilih untuk mengakses versi pre-release Apple Pay Later.

Rencananya, fitur itu akan ditawarkan kepada para pengguna “eligible” yang telah memiliki iOS 16.4 atau iPadOS 16.4 beberapa bulan ke depan.

Sebelumnya, menurut laporan Bloomberg awal tahun ini, Apple Pay Later seharusnya diluncurkan untuk iOS 16. Akan tetapi, sejumlah isu teknis membuat Apple harus menunda peluncurannya.

Baca juga: Apple batal luncurkan iPhone SE 2024 karena kurang laku di pasaran

Cara menggunakan Apple Pay Later

Untuk mulai menggunakan fitur terbaru ini, pengguna dapat mengajukan pinjaman melalui aplikasi Wallet di iOS. Pengguna kemudian dapat memasukkan jumlah yang ingin mereka pinjam dan menyetujui syarat serta ketentuan Apple Pay Later.

Penarikan kredit lunak akan dilakukan selama proses aplikasi, lalu setelah aplikasi pengguna disetujui, mereka akan melihat opsi Pay Later saat memilih Apple Pay ketika melakukan pembayaran online dan di aplikasi melalui iPhone atau iPad.

Pembayaran menggunakan pinjaman Apple Pay Later nantinya akan ditampilkan di Wallet. Terdapat pula kalender yang menampilkan kapan pengguna harus segera membayarnya dalam tenggat waktu 30 hari.

Apple Pay Later ditangani oleh Apple Financing

Secara teknis, Apple tidak menawarkan Apple Pay Later sendiri. Pasalnya, penilaian kredit dan pinjaman yang diberikan ditangani oleh anak perusahaan Apple Financing.

Pihak Apple Financing itulah yang kemudian akan melaporkan pinjaman Apple Pay Later ke biro kredit Amerika Serikat (AS) mulai musim gugur ini.

Sementara itu, bagi para merchant, Apple Pay Later dapat diaktifkan melalui program Cicilan Mastercard, dengan Goldman Sachs sebagai penerbit kredensial pembayaran Mastercard yang digunakan untuk menyelesaikan semua pembelian Apple Pay Later.

Lebih jauh, Apple Pay Later akan dapat digunakan seperti layanan bayar nanti (pay later) lainnya dari PayPal, Affirm, Klarna, hingga Sezzle.

Berdasarkan prediksi dari Grand View Research, per tahun 2030 mendatang jumlah pay later (BNPL) pada fitur baru ini dapat bernilai $39.41 miliar atau sekitar Rp593 triliun.

Pay later sebagai metode pembayaran populer

Pay later sendiri merupakan salah satu metode pembayaran yang paling populer di kalangan konsumen. Di Amerika sendiri, lebih dari 51% konsumen telah mencoba layanan ini per Maret 2021. 

Accenture mengestimasi jumlah pengguna pay later di AS telah mencapai 45 juta pada 2021 lalu. Namun, produk pay later berada di bawah pengawasan ketat regulator, sebab beberapa berpendapat bahwa model bisnis ini terlalu berisiko.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Credit Karma, lebih dari sepertiga responden yang memanfaatkan pay later melaporkan keterlambatan pembayaran.

“Tidak ada pendekatan yang benar-benar cocok jika membicarakan bagaimana orang mengelola keuangannya. Banyak orang yang mencari opsi pembayaran fleksibel, inilah mengapa kami sangat senang untuk menyediakan Apple Pay Later pada pengguna kami,” ujar VP Apple Pay dan Wallet Jennifer Bailey.

Menurutnya, fitur ini dirancang dengan tujuan utama menjaga kesehatan finansial pengguna, sehingga Apple tidak akan meminta biaya tambahan atau bunga apa pun.

“Fitur ini dapat digunakan dan dikelola melalui Wallet, sehingga lebih mudah digunakan oleh konsumen dan mereka dapat lebih bertanggung jawab ketika memutuskan untuk mengajukan pinjaman,” ujarnya lagi.