TFR

View Original

Manga “Bloodsucking Darkness” karya Junji Ito diadaptasi live-action Hollywood

Master horor asal Jepang Junji Ito bekerja sama dengan studio genre Fangoria Studios untuk memproduksi adaptasi film live-action dari tiga cerita di manga “Smashed: Junji Ito Story Collection”.

Untuk memulainya, melansir Collider (31/3), keduanya akan membuat versi live-action dari manga kisah vampir bertajuk “Bloodsucking Darkness”.

Penulis naskah Jeff Howard, yang terkenal lewat film “The Haunting of Hill House”, ditunjuk untuk mengembangkan naskahnya sekaligus sebagai produser eksekutif dari Fangoria.

“Fangoria Studios akan mengadaptasi manga saya! Saya sangat tidak sabar untuk melihat bagaimana hasilnya,” ungkap Ito menanggapi kabar ini.

Ia pun mengatakan sambil bercanda, “Saya harap saya dapat melihat cuplikannya di mimpi nanti malam!”

Baca juga: Junji Ito akan luncurkan serial manga pendek baru pada Februari 2023

Tentang manga “Bloodsucking Darkness”

Untuk diketahui, “Bloodsucking Darkness” sendiri memang memiliki keterkaitan dengan mimpi. Manga tersebut menceritakan kisah seorang perempuan muda bernama Nami.

Nami mengalami gangguan makan usai putus dari kekasihnya hingga ia mulai mengalami muntah darah. 

Situasi mulai menjadi horor ketika seorang laki-laki di kelasnya mulai terobsesi dengan kesehatan Nami dan melakukan berbagai cara untuk membantunya.

Ia lalu mulai mengalami mimpi buruk mengenai darah yang mengucur dari dalam tubuhnya serta bayang-bayang wajah vampir. Setiap bangun tidur, ia menemukan dirinya dan kasurnya telah berlumuran darah.

Manga tersebut diakhiri dengan sentuhan klasik khas Ito yang membuat pembaca merasa mual. “Bloodsucking Darkness” menjadi salah satu karya terbaik Ito.

Kesulitan dalam membuat adaptasi karya Junji Ito

Adaptasi karya Junji Ito kerap mendapatkan tanggapan yang beragam. Pasalnya, upaya untuk menggarap adaptasi cerita karya mangaka yang satu ini telah gagal sebanyak dua kali.

Misalnya “Junji Ito Collection” dan Junji Ito Maniac di Netflix yang kurang mendapatkan respons positif dari penonton.

Akan tetapi, “Bloodsucking Darkness” diharapkan akan berbeda dari kedua adaptasi sebelumnya, terlebih karena akan hadir dalam bentuk live-action Hollywood.

Apalagi, Howard memiliki riwayat menulis cerita horor seperti “The Haunting of Hill house”, “Oculus”, “Gerald’s Game”, sampai hit Netflix “Midnight Mass” yang bekerja sama dengan Mike Flanagan.

“Ketika aku mengetahui bahwa adaptasi live-action Junji Ito akan terjadi, saya melakukan segalanya untuk mendapatkannya, karena saya tak bisa memikirkan ada orang lain yang mengembangkannya sebelum saya,” cerita Howard.

“Kombinasi ketakutan dan perasaan adalah hal yang selalu saya inginkan,” lanjutnya lagi.

Armen Aghaeian dari Fangoria Studios turut mengungkapkan rasa hormatnya karena berkesempatan untuk bekerja sama dengan Ito. 

“Cerita dan visual karya Ito benar-benar merupakan mimpi buruk. Tim kami di Fangoria merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Junji Ito. Kami tak sabar untuk membawa cerita horor karyanya menjadi nyata di layar lebar,” ujarnya.

Aghaeian akan memproduksi film ini bersama Tara Ansley dan Abhi Goel dari Fangoria Studios, serta Yasu Kutami dan Tsubasa Yamaguchi dari Amuse Group USA.

Selain Howard, Kevin Nicklaus, Phil Wurtzel melalui Friel Films, serta Ryan Lewis dan Joe Riley dari Zero Gravity Management akan menjadi produser eksekutif.

Lebih jauh mengenai Junji Ito

Junji Ito baru mulai membuat manga secara penuh waktu pada 1980-an. Sejak meluncurkan “Uzumaki” di Big Comic Spirit (Shogakukan) pada 1998, namanya dikenal hingga dianggap sebagai penulis horor terbaik.

Selain “Bloodsucking Darkness”, karya lainnya dari Ito “Gyo”, “Smashed”, serta “The Lighthouse” bahkan sudah dikenal hingga Amerika Serikat dan memperoleh berbagai penghargaan.

Dikutip dari CBR, beberapa karya lainnya dari Ito yang telah mendapatkan adaptasi adalah Tomie yang diadaptasi ke serial film pada 1998-2011 dan “Uzumaki” pada 2000 silam.