DKJ Festival 2023 resmi dimulai, usung tema “KELINDAN: Meretas Kahar Ekosistem Seni”

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menggelar DKJ Festival dengan mengangkat isu ekosistem seni Jakarta dan tema “KELINDAN: Meretas Kahar Ekosistem Seni”.

DKJ Festival sendiri hadir untuk menyuguhkan program-program unggulan dari sejumlah komite DKJ, yaitu Komite Seni Rupa, Komite Film, dan Komite Tari DKJ.

Rangkaian program ini diselenggarakan sebagai bentuk wujud upaya dan kerja penguatan ekosistem seni yang makin tangguh, sekaligus untuk menjaga kepentingan publik seni Jakarta.

“Kegiatan yang kami selenggarakan sampai 7 Juli ke depan merupakan rangkaian DKJ yang melibatkan ekosistem, yang menjadi pembelajaran bagaimana benchmark terhadap kegiatan penyelenggaraan kegiatan seni di Jakarta,” ujar Ketua DKJ Danton Sihombing dalam konferensi pers, Selasa (20/6).

Adapun penyelenggaraan kegiatan ini ialah kolaborasi DKJ dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UPPKJ TIM), PT Jakarta Propertindo (JAKPRO), dan Pusat Kesenian Jakarta (PKJ TIM).

Baca juga: DKJ hentikan kurasi kegiatan seni TIM untuk ruang-ruang yang dikelola Jakpro

Tema DKJ Fest 2023

DKJ Fest 2023 mengusung tema “KELINDAN: Meretas Kahar Ekosistem Seni” yang menjadi semangat dan sikap DKJ dalam melihat persoalan, tantangan, dan kehidupan kesenian di Jakarta belakangan ini.

Tema tersebut selaras dengan peribahasa “lalu penjahit, lalu kelindan” yang bermakna “apabila ikhtiar awal berhasil, maka kerja berikutnya pun akan berjaya”. 

Kelindan sendiri memiliki arti benang yang baru dipintal dan benang yang sudah dimasukkan ke dalam lubang jarum jahit.  Sedangkan, berkelindan berarti erat menjadi satu.

Ajang ini bertujuan membaca situasi ekosistem seni di Jakarta sekaligus bentuk pernyataan sikap terhadap situasi kahar di sejumlah ruang seni dan pernyataan artistik atas situasi kesenian di ibu kota dulu, kini, dan nanti.

Situasi kahar yang dimaksud ialah akumulasi persoalan sejak pra-revitalisasi, revitalisasi, sampai pasca-revitalisasi fisik Taman Ismail Marzuki (TIM).

“DKJ Fest 2023 mengangkat isu, terutama dalam konteks ruang publik, yang terlibat dalam penyelenggaraan kesenian. Isunya cukup lebar sehingga kita harus melihatnya secara holistik. Makanya ada kata ‘kahar’, bahwa ini sesuatu yang harus disiarkan, dicermati, dan dipelajari,” terang Danton.

Wakil Ketua I DKJ Hikmat Darmawan dalam kesempatan yang sama kemudian menambahkan, “TIM sebagai pusat kesenian di Jakarta, sebagai pusat atau model, apabila watak atau kebutuhannya tidak dipenuhi maka bisa merusak ekosistem seni di Jakarta.”

Tiga komite DKJ suguhkan program unggulannya

Tahun ini, tiga komite di DKJ menghadirkan sejumlah program yang menjadi unggulannya, seperti Pameran Arsip dan Koleksi DKJ berjudul “Pekan, Pesta, Festival: Bermula dari Cikini Raya 73” oleh Komite Seni Rupa.

Pameran tersebut dikuratori oleh Esha Tegar Putra dan dapat dinikmati publik mulai tanggal 23 Juni mendatang di Galeri Cipta 2 Gedung Trisno Soemardjo Lantai 3 mulai pukul 10.00-20.00 WIB. Terdapat 59 poster, 5 koleksi lukisan, 118 foto, arsip audio, hingga arsip surat yang dipamerkan.

Kemudian, Komite Film mempersembahkan Sayembara Menulis Kritik Film guna meningkatkan percakapan dan obrolan tentang film menjadi diskursus kritis. 

Kompetisi yang telah ditutup pada 26 Mei lalu ini menerima sebanyak 702 karya.

Tidak hanya itu, nantinya juga akan digelar Malam Anugerah Sayembara Kritik Film bersamaan dengan penutupan DKJ Fest 2023 pada 5 Juli mendatang.

Lebih jauh, Komite Tari menggelar Pekan Koreografi Indonesia yang menyajikan pertunjukan dari lima institusi seni Indonesia, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Insititut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, ISI Yogyakarta, ISI Padang Panjang, dan Institut Seni Budaya (ISBI) Tanah Papua, pada 20-21 Juni 2024.

Komite Tari juga menghadrkan program Unboxing Tari atau Lecture Performance oleh Melati Suryodarmo pada 5 Juli 2023; serta Artistic Development atau lokakarya tertutup yang berlangsung selama tanggal 26-30 Juni, dengan presentasi yang akan ditampilkan ke publik pda 1 Juli 2023.

DKJ Fest 2023 juga mempersembahkan Pameran Maestro Film Indonesia “Silang Visual: Film dan Seni Rupa Grafis” dan program menarik lainnya.

“KELINDAN: Meretas Kahar Ekosistem Seni” resmi dimulai Selasa (20/6) dan akan berlangsung sampai 7 Juli 2023 mendatang.

Program ini digelar di sekitar Gedung Trisno Soemardjo dan Graha Bhakti Budaya, TIM, Jakarta. Sebagai informasi, seluruh rangkaian DKJ Fest 2023 terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi perhatian Pemerintah Kota. Ini sebagai bentuk sumbangsih dan produksi pengetahuan yang bisa ditampilkan lewat pusat-pusat kesenian Jakarta, yaitu TIM,” ungkap Ketua Komisi Program DKJ Harry Purwanto.