Family Art Month 2025 kembali hadir selama 45 hari
NuArt Sculpture Park kembali menggelar Family Art Month (FAM) pada 14 Juni hingga 3 Agustus 2025 dengan mengangkat tema “Dreams and Stories”.
Berlokasi di Bandung, edisi kedua Family Art Month ini merayakan imajinasi, cerita, dan dunia mimpi anak-anak yang penuh warna.
Tema “Dreams and Stories” diangkat untuk mengajak pengunjung menyelami cara anak-anak memaknai mimpi mereka, baik yang muncul saat itu maupun yang tumbuh dari harapan dan rasa ingin tahu.
FAM 2025 kembali menghadirkan beragam aktivasi dan karya seni untuk menciptakan ruang yang mendorong anak-anak untuk mengekspresikan angan-angannya secara bebas, menjadikannya sumber inspirasi, dan memperkaya cara kita memahami dunia mereka.
Berlangsung selama 45 hari!
Selama lebih dari sebulan penyelenggaraannya, FAM 2025 berkolaborasi dengan sejumlah mitra untuk menghadirkan kegiatan yang beragam.
Beberapa mitra kolaborasi FAM 2025 ialah Institut Français Indonesia (IFI), Gulali Festival, The Japan Foundation, Mizan Pustaka, Pustakalana, Terve Chocolate, serta didukung oleh Bank Central Asia (BCA).
Hari pertama FAM 2025 sukses dibuka dengan tur dan lokakarya kolaboratif bersama dua seniman multidisiplin, Erwin Windu Pranata dan Jeffi Manzani, pada 14 Juni 2025 lalu.
Melalui instalasi interaktif “Play Wall” dan “notoracl3”, keduanya mengajak pengunjung bermain, bereksperimen, dan merespons ruang imajinatif yang dirancang untuk memicu kreativitas.
Adapun beberapa program yang menjadi sorotan FAM 2025 ialah Family Days Out x Fete de La Musique IFI, Modelling Short Class dengan On Modelling, Pertunjukan Berteman Rumah oleh Gulali Festival, serta Peluncuran Buku “Angan-Angan Beringin”.
Selain itu, pada 1-2 Agustus mendatang akan digelar pemutaran film pilihan Japan Foundation, yaitu “Sinbad” dan “Come Back Anytime”; serta konser intim oleh Banda Neira pada 3 Agustus.
Kehadiran Family Art Month ini diharapkan dapat menciptakan ruang menyenangkan bagi anak-anak untuk tumbuh, berekspresi, dan merayakan mimpi mereka bersama keluarga dan komunitas.
Dengan begitu, pengalaman yang didapatkan dari FAM dapat memupuk keberanian anak-anak untuk terus berimajinasi, berkreasi, dan menyampaikan cerita mereka melalui ragam bentuk seni.
Sebagai informasi, NuArt Sculpture Park sendiri lahir dari visi seniman patung Nyoman Nuarta, berdiri sebagai ruang seni yang memadukan tiga pilar utama, seni, budaya, dan alam.
Kawasan ini hadir tidak hanya sebagai ruang apresiasi seni, tetapi juga sebagai ekosistem kreatif yang mendorong publik untuk terlibat aktif dalam pelestarian budaya dan lingkungan.