Penyanyi H.E.R ajukan gugatan agar terlepas dari label musiknya

Gabriella Sarmiento Wilson atau yang dikenal dengan nama panggung H.E.R menggugat MBK Entertainment, label rekaman yang dimiliki oleh manajer lamanya Jeff Robinson, terkait hak atas katalog musiknya.

Gugatan diajukan ke Pengadilan Tinggi California di Los Angeles pada Kamis minggu lalu, (16/6). Poin gugatannya adalah H.E.R meminta declaratory relief atau putusan deklaratoir, pelanggaran kode etik bisnis dan profesi, serta berusaha dibebaskan dari kontrak dengan MBK.

Dalam perjanjian bersama dengan MBK, H.E.R dijadikan "exclusive employee" untuk periode awal yang dinyatakan berakhir 15 bulan setelah tanggal 9 Mei 2011 atau 12 bulan setelah commercial release dari album pertama H.E.R di Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, kontrak ini juga mencantumkan 5 penambahan option period lainnya yang masing-masing berlaku untuk jangka waktu 1 tahun.

Option period ini umumnya berbicara tentang commercial release yang dilakukan MBK terhadap album rekaman. Akibatnya, H.E.R terpaksa bekerja selama 7 tahun bersama MBK. Padahal, hal ini tidak diperbolehkan dalam hukum ketenagakerjaan California.

Dilansir dari Blast (17/6), H.E.R menjelaskan bahwa sesudah ia menandatangani perjanjian, Jeff Robinson selaku manager-nya memecat firma hukum yang mewakilinya. 

H.E.R dalam gugatannya menjelaskan, "Robinson meminta pengacaranya sendiri untuk mewakili Wilson dalam negosiasi kontrak berikutnya, termasuk penerbitan dan perjanjian tur.”

Dia kemudian menuduh, "Pengacara itu mengambil 5% dari kesepakatan yang mereka negosiasikan, tetapi tidak memiliki perjanjian biaya tertulis atau pengabaian konflik yang ditandatangani oleh Wilson, dan mengatakan mereka melakukan layanan 'sebagai bantuan' kepada klien mereka. Robinson yang membayar komisi 20% untuk setiap transaksi itu."

Menurutnya, MBK membatasi hak-haknya sebagai pegawai. Ia tidak bebas untuk menentukan apa yang ia inginkan dalam rekamannya, selain jika disetujui atau diizinkan oleh MBK. Bahkan, MBK memiliki hak untuk mengeksploitasi namanya dan kemiripan dari rekamannya.

Oleh karenanya, H.E.R meminta putusan yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut dapat dibatalkan dan tidak dapat lagi mengikat dirinya. Pasalnya, kontrak tersebut seharusnya sudah berakhir sejak 18 Mei 2019, mengingat kesepakatan dilakukan pada 2011.

Seharusnya, H.E.R sudah terbebas dari MBK dan dapat membuat musiknya sendiri.