Kasino pertama di Jepang akan dibuka untuk menarik wisatawan
Jepang akhirnya menyetujui rencana pembangunan kasino pertamanya pada Jumat (14/4) kemarin, sebagai upaya menarik lebih banyak pengeluaran turis lokal maupun internasional.
Menyadur kabar REUTERS yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh TFR, proyek resort kasino ini disinyalir akan meraup biaya mencapai ¥1,8 triliun dan akan segera dibuka pada 2029 di Osaka.
Proyek ini dikepalai oleh MGM Resorts International asal Amerika Serikat dan mitra lokalnya, Orix Corp.
Rupanya, komplek resort ini akan mengambil tempat di Yumeshima, suatu pulau reklamasi Osaka Bay yang dibangun untuk World Expo 2025.
Menurut Perdana Menteri Fumio Kishida, proyek ini diharapkan dapat berkontribusi bagi peningkatan dan perbaikan perekonomian pasca pandemi.
Sebagai informasi, selain kasino di Osaka, Casinos Austria International telah mengepalai proyek lainnya untuk wilayah Nagasaki, meski belum ada keputusan dari pemerintah Jepang.
Baca juga: Jepang targetkan 85% pekerja laki-laki ambil jatah cuti ayah tapi malah banyak yang takut
Resort hadirkan beragam fasilitas, targetkan pemasukan ratusan miliar per tahun
Nantinya, beragam fasilitas akan disediakan di kasino ini, mulai dari hotel, pusat konferensi, pusat perbelanjaan, museum, hingga pelabuhan kapal feri.
Tak lupa, bagi pengunjung VIP, tersedia landasan helikopter yang menjadi titik mendarat dan berangkat kendaraan mereka.
Lewat resort kasino ini, Jepang menargetkan pemasukan tahunan mencapai ¥520 miliar per tahun, dan menarik enam juta turis luar negeri serta 14 juta pengunjung domestik.
Jepang merupakan pasar berharga bagi penyelenggara kasino
Rancangan ini lantas menjadi gebrakan baru di Jepang, setelah perjudian privat sebelumnya menjadi hal yang ilegal di negara tersebut.
Meski, pada 2018 silam, hukum resort terintegrasi Jepang mengizinkan beberapa permainan kasino, seperti poker atau baccarat, sebagai upaya meningkatkan ketertarikan para turis.
Mengutip REUTERS, Jepang sendiri merupakan negara yang menjadi pasar berharga bagi operator kasino.
Pasalnya, populasi orang dengan kekayaan besar di Jepang mencapai 126 juta dan mereka memiliki kedekatan dengan penjudi kaya di Asia.
Namun, selama ini banyak yang mengkhawatirkan perjudian di Jepang dapat menghasilkan kecanduan dan kejahatan.
Menurut survei koran Jepang, Mainichi, rakyat Jepang yang menolak keberadaan kasino mencapai 38% dan mayoritas berasal dari perempuan serta lansia.