Buka perusahaan baru, Thom Browne ambil alih operasional di Korea Selatan dari Samsung

Thom Browne ambil alih operasional di Korea Selatan.

Jenama mewah asal New York, Thom Browne, dikabarkan segera mempercepat perluasannya ke Asia dengan mengambil alih operasionalnya di Korea Selatan. 

Melansir Fashion Network (26/1), langkah ini mengakhiri kerja sama Thom Browne dengan Samsung C&T Corporation yang selama 12 tahun terakhir mengontrol operasional penjualannya di Korea Selatan

Hal itu didukung oleh kesepakatan terbaru Thom Browne dengan mitranya di Korea, untuk membuat perusahaan baru bernama Thom Browne Korea yang akan beroperasi mulai 1 Juli tahun ini. 

Meskipun begitu, Samsung masih menjadi mitra eksternal Thom Browne dan saat ini mengelola 17 jaringan gerai fisiknya yang tersebar di berbagai wilayah Korea Selatan. 

Sebagai informasi, Thom Browne merupakan jenama fesyen yang dikepalai dan didirikan oleh desainer dengan nama sama. Label itu berada di bawah perusahaan induk Ermenegildo Zegna asal Italia.

Baca juga: Transformation of traditional clothes: South Korea’s hanbok 

Perjalanan awal Thom Browne di Korea Selatan

Thom Browne pertama membuka gerai fisiknya di Korea Selatan pada 2011 silam. Dikelola Samsung C&T Corporation, toko pertama Thom Browne berdiri di Hyundai Main Department Store di Kota Seoul. 

Selanjutnya, secara berkala ia pun mulai membuka 16 gerai terbaru di berbagai wilayah Korea Selatan.

Direktur tata kelola Thom Browne, Rodrigo Bazan, memberikan pernyataan dalam keterangan resminya.

“Kami percaya bahwa bisnis kami memiliki potensi kuat untuk perluasan di pasar Korea ini, dan kesepakatan inovatif ini akan membangun wadah kuat yang menggabungkan kekuatan kami,” ujarnya.

Sekilas kabar terkini Thom Browne

Pada 2021 lalu, jenama asal “The Big Apple” Amerika Serikat ini, sempat hadapi meja hijau atas tuduhan adidas yang menganggap Thom Browne meniru aksen garisnya. 

Pasalnya, desain Browne kerap diwarnai aksen empat garis horizontal. Sedangkan adidas memiliki aksen ikonik, yakni tiga garis. 

Awalnya, adidas mengharapkan ganti rugi sebesar $7,8 juta (sekitar Rp117 miliar). Namun, jaksa pengadilan di New York berpihak pada Thom Browne dengan menolak gugatan adidas. 

Di sisi lain, sumber yang sama melaporkan bahwa Thom Browne telah mencapai omset sebesar €330 juta (sekitar Rp5,4 triliun) selama 2022. 

Jumlah itu pun menunjukkan peningkatan sebesar 25,3% dibanding pendapatannya selama 2021. 

Hal itu ternyata bersumber dari penjualan produk komersilnya yang melonjak sebesar 47,7% dibanding tahun sebelumnya. 

Lebih lanjut, produk fesyen bagi perempuan dari Thom Browne tampak lebih laku dibanding untuk laki-laki. Sementara penjualan produk bagi anak-anak dari jenama itu meningkat hampir dua kali lipat. 

Selama 2022, Thom Browne telah membuka sebelas toko baru yang membuat perusahaannya kini memiliki 63 toko di seluruh dunia dengan pertumbuhan terbesar di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.