TFR

View Original

YouTube akan longgarkan aturan ‘sambat’, akibat dikritik komunitas gaming

Setelah dikritik komunitas gim karena aturan terbaru soal penggunaan ‘kata kasar’ dan konten berisi kekerasan, YouTube disinyalir akan mengubah kebijakan yang baru berjalan sejak November 2022 itu.

Pasalnya, menurut laporan TechCrunch (15/1), kritik komunitas gaming itu terpantik setelah video seorang kreator tiba-tiba tidak lagi bisa dimonetisasi, karena kebijakan baru YouTube tersebut.

Rupanya, YouTube telah membuat kebijakan baru soal penggunaan ‘kata-kata kotor serta kasar’ dan konten berisi kekerasan demi membuat platform menjadi lebih ramah untuk pengiklan. 

“Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mendengar respon kreator atas update terbaru kami,” ujar juru bicara YouTube Michael Aciman kepada TechCrunch. 

Meski belum jelas penyesuaian seperti apa yang akan dilakukan YouTube setelah banjir kritik komunitas gaming melandanya, tampaknya mereka berusaha mendengarkan seluruh masukan itu.

Aciman lanjut mengklaim bahwa seluruh masukan itu, “penting bagi kami (YouTube) dan kami tengah berproses untuk melakukan beberapa penyesuaian terhadap aturan yang dikhawatirkan tersebut.”

“Kami akan segera memberi kabar lanjutan kepada komunitas kreator ke depannya,” pungkas Aciman.

Baca juga: Tiga gim “HITMAN” akan dileburkan ke dalam paket “World of Assassination”

Kebijakan YouTube soal konten dengan kata kotor dan kekerasan

Pada November tahun lalu, YouTube memperluas definisinya atas konten berisi kekerasan di luar dunia nyata. Salah satu yang menjadi sasarannya adalah kekerasan dalam video gim.

Aturan itu lantas ikut melarang adanya konten gim dengan kekerasan yang, “diarahkan pada orang dengan nama asli atau tindakan untuk menciptakan pengalaman yang mengejutkan (seperti pembunuhan massal yang brutal).”

Lebih lanjut, platform milik Google itu menjelaskan ada pengecualian bagi ‘permainan gim standar’. Gim seperti itu diperbolehkan untuk dicantumkan setelah delapan detik pertama konten video YouTube.

Berkaitan dengan kata-kata tak senonoh, YouTube sejak kala itu melarang penggunaan kata kasar seperti ‘hell’ dan ‘damn’, juga sederet kata lainnya. Bahkan, semua kata kasar disamakan tingkatannya.

Lebih lanjut, kebijakan terbaru itu melarang pencantuman kata-kata kotor pada judul, thumbnail video, atau dalam tujuh detik pertama video. 

Tak berhenti di situ, YouTube juga melarang penggunaannya, “secara konsisten”, sepanjang video.  Jika tak sesuai dengan aturan-aturan tersebut, unggahan kreator tidak akan menerima pendapatan iklan.

Sebulan setelahnya, para kreator langsung terdampak

Melansir TechCrunch, aturan-aturan terbaru YouTube itu berpengaruh besar bagi video-video kreator yang telah dibuat jauh sebelum kebijakan baru efektif berlaku.

Namun, sejumlah kreator dari komunitas gim melihat video lama mereka tak lagi bisa dimonetisasi akibat arahan konten terbaru YouTube.

Seperti yang terjadi pada seorang kreator bernama Daniel Condren, sosok dibalik kanal RTGame. 

“Saya benar-benar merasa seluruh mata pencaharian saya terancam jika ini terus berlanjut,” tulis Condren di Twitter (29/12/2022).

Ia lanjut mengatakan, “Saya sangat kesal hal ini bahkan terjadi dan sepertinya tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menyelesaikannya.”