Google resmi akan menutup layanan gim Stadia pada Januari 2023

Google resmi akan menutup Stadia, layanan cloud gaming miliknya, pada 18 Januari 2023 mendatang. Disinyalir bahwa keputusan ini karena kurang populernya layanan bagi gamers.

"Beberapa tahun lalu, kami meluncurkan layanan gim, Stadia. Dan selama Stadia menjadi layanan streaming gim dengan pondasi teknologi yang kuat, ia belum berhasil menarik pengguna sebagaimana diharapkan," tulis wakil presiden dan manajer umum Stadia Phil Harrison dalam pernyataan resminya. 

Melansir CNBC (29/9), Harrison melanjutkan pernyataannya dengan menyatakan, "Maka, kami mengambil keputusan sulit untuk menghentikan seluruh layanan streaming Stadia kami."

Sang wakil presiden Stadia turut mengatakan bahwa Google dapat mengaplikasikan teknologi Stadia untuk layanan lainnya, seperti YouTube, Google Play, hingga upaya menggenjot penggunaan Augmented Reality (AR).

Di sisi lain, CNBC juga menguak alasan penutupan Stadia dari CEO Sundar Pichai. Ternyata, langkah ini diambil Pichai demi meningkatkan efisiensi perusahaan sebanyak 20%.

Bisa begitu karena induk perusahaan Google, Alphabet Inc, dilaporkan mengalami penurunan nilai saham secara drastis pada Juli tahun ini, yakni sebanyak 34%.

Google pun mengklaim akan mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan pengguna atas perangkat Stadia di Google Store dan toko Stadia, paling lambat pada pertengahan Januari 2023.

Sayangnya, langganan Stadia Pro tidak termasuk dalam daftar perangkat Stadia yang akan dikembalikan Google. Pasanya, informasi mengenai proses pengembalian dapat diakses konsumen dengan mudah dalam laman "Stadia Announcement FAQ" situs resmi Google.

Meski anak perusahaannya yang diluncurkan pada 2019 ini ditutup, Google mengklaim akan memastikan nasib karyawan Stadia. Melansir The Verge (29/9), seluruh karyawan Stadia akan didistribusikan ke bagian lain di perusahaan Google.