Menyoroti TOTON: Perspektif baru dalam warisan budaya Indonesia
Read in English
Warisan budaya bisa menjadi faktor penentu kebanggaan dan kebahagiaan seseorang. Toton Januar menyalurkan kreativitasnya dan kekayaan budaya Indonesia ke dalam rancangannya, sekaligus mendirikan merek eponimnya, TOTON (@totonthelabel), untuk memberi penghormatan kepada budaya Indonesia. TOTON, merek pakaian perempuan ready-to-wear kontemporer, menjelajahi nilai dasar warisan budaya dan tradisi Indonesia.
Tanpa mengurangi aspek dari keindahan dan nilai-nilai ilahi, TOTON membangun kembali keterampilan tradisional dengan warna baru yang tak terduga, dari jalinan manik-manik yang rumit, kain dengan berbagai lapisan dan tekstur, serta perhiasan kayu yang diukir dengan tangan.
Memegang erat suatu nilai sambil membayangkan dan merancang busana yang terlihat baru dan menarik bukan hal mudah, tapi Toton berhasil melakukannya. Caranya bereksperimen dengan jahitan dan bentuk-bentuk baru, membaurkan budaya, serta memperbarui kain sungguh luar biasa.
Dalam proses merancang, Toton berkata, “Saya sangat emosional dalam proses desain, artinya saya selalu mengacu pada pengalaman atau sentimen pribadi saya. Di hampir setiap kesempatan, titik mula saya adalah kebutuhan untuk mengekspresikan diri saya akan apa yang sedang terjadi. Saya lalu mengumpulkan elemen-elemen di seputar ide itu, menerjemahkan perasaan ke dalam elemen-elemen warna, bentuk, tekstur. Saya membuat mood boards, dan kadang saya memotret hal-hal yang menarik perhatian saya untuk ditaruh di sana [mood boards]. Bagi saya, semua hal memiliki getaran, perasaan tertentu.”
Toton bekerja dengan banyak orang untuk mewujudkan impiannya. Ada 12 orang di dalam timnya yang terdiri dari manajer, admin, asisten studio, penjahit, dan pengrajin. Tim TOTON bertanggung jawab atas pembuatan contoh pakaian dan beberapa bagian produksi. Ia juga bekerjasama dengan sebuah pabrik di Solo untuk memproduksi koleksinya.
Setiap helai karyanya merepresentasikan dirinya dan semangatnya dalam mengeksplorasi keindahan Indonesia. “Indonesia ada di dalam DNA kami. Titik mula kami selalu Indonesia. Kami mengambil inspirasi dari budaya dan warisan Indonesia yang kaya dan beragam, jadi bisa dikatakan jiwa kami adalah Indonesia. Maksudnya, kami bisa saja menuangkan semua kerajinan tangan, teknik, dan siluet dari budaya tertentu ke dalam sebuah pot dan mengaduknya, tapi hasilnya tidak akan memiliki esensi dari bahan-bahan pembentuknya. Bagi saya, ini bukan soal menggunakan motif batik atau teknik menyulam tertentu. Saya suka mempelajari alasan di balik cara berpakaian orang Indonesia, baik secara tradisional maupun urban/kontemporer. Saya menemukan banyak hal mengagumkan dari cara budaya dibangun, bahwa selalu ada cerita dan alasan di balik setiap pilihan - mulai dari memintal benang sampai memakai pakaian. Satu hal yang pasti, Indonesia dari barat ke timur budayanya beragam dan penuh simbol. Menurut saya ini juga salah satu hal yang tercermin dari rancangan brand ini.”
Seorang perancang akan selalu memiliki kriteria dasar dari gender yang akan mereka tampilkan. Toton membuat pakaian untuk perempuan masa kini yang mengapresiasi seni dan memiliki selera bagus. Pakaian-pakaiannya dibuat untuk membuat perempuan merasa istimewa dan mengesankan.
Untuk terus maju, Toton berusaha menawarkan perspektif baru namun tetap setia kepada inspirasinya - alam dan budaya Indonesia. “Saya juga senang mempelajari cara berpakaian orang Indonesia zaman dulu, tapi yang membuat saya bersemangat adalah jalanan; kehidupan sehari-hari, hiruk pikuk kota-kota dan perdesaan Indonesia. Yang paling saya sukai adalah pasar tradisional, di mana kita bisa melihat masyarakat dari berbagai lapisan. Secara tradisi, cara berpakaian orang Indonesia kebanyakan eklektik, tapi kita bisa melihat ‘eklektisisme’ yang berbeda dalam cara berpakaian para perempuan di pasar. Gabungan antara tradisional dan ‘make do,’ yang pada dasarnya kekacauan terorganisir; sesuatu yang luar biasa.”
Koleksi TOTON Spring/Summer 2021 menyajikan koleksi dengan palet warna pastel yang elegan dan feminin dengan siluet dan pemilihan kain yang berani. Toton mewujudkan berbagai perspektif spiritual, dengan peninggalan-peninggalan Hindu dan Buddha sebagai inspirasi utamanya.
“Peninggalan-peninggalan ini bukan hanya berperan sebagai simbol, tetapi juga perantara kontemporer yang menggambarkan doa dan harapan.” Koleksi ini bisa digambarkan sebagai melodi yang harmonis – interpretasi yang lembut namun dengan penghormatan tinggi dari apa yang disebutnya ‘rekontekstualisasi pusaka Indonesia.’
Koleksi ini terasa lebih organik: blazer dengan potongan memikat yang dibalut ikat pinggang lebar berwarna pastel, kemeja yang dibuat dari kain bersulam, dan pelindung dada berwarna perunggu yang kontras dengan seluruh warna lembut yang digunakan. Aksesorinya sama seperti pakaiannya, penuh detil dan imajinatif – topi bucket macramè buatan tangan dengan aksen benang-benang yang menjuntai panjang serta anting manik-manik dan ukiran kayu berukuran besar.
Setelah menciptakan ide-ide segar dan karya-karya yang menonjol, Toton mengatakan bahwa ia tidak menganggap pakaiannya sebagai avant-garde, tapi merupakan terjemahan dari ide-ide baru dan yang telah diperbarui. “Saya belajar hal tersebut serta untuk selalu setia pada identitas kami sebagai sebuah brand. Kami juga tidak boleh melupakan pelanggan dan mencoba untuk memberikan solusi dan/atau kegembiraan yang mereka butuhkan.” Tren hanyalah cerminan waktu. Yang penting adalah semangat dari sebuah tren. Semangat inilah yang menghubungkan kita semua, dalam suka maupun duka.