Seniman gim SEGA Rieko Kodama ternyata telah meninggal dunia sejak Mei

Rieko Kodama, seorang seniman gim SEGA yang dijuluki sebagai “The First Lady of RPGs” atau  perempuan pertama Role-Playing Games dinyatakan meninggal dunia di usia 59 tahun.

Pasalnya, dugaan meninggalnya mendiang Kodama menjadi perhatian publik setelah menyaksikan pesan terima kasih pada gim "Mega Drive Mini 2" yang dirilis Kamis (27/10) oleh SEGA tersebut. Betapa tidak, pesan itu bertuliskan “n memory of Rieko Kodama” atau mengenang Rieko Kodama.

Kabar duka itu pun dikonfirmasi produser SEGA Yosuke Oskunari lewat akun Twitter-nya pada hari yang sama melalui balasan untuk cuitan akun @AresArcadia yang bertanya terkait ungkapan mengenang.

“Sesuai dengan yang kau pahami. Kami menghormatinya (Kodama),” balas Oskunari (27/10).

Tidak hanya itu, mantan kepala SEGA Studio Sonic Team Yuji Naka juga mengonfirmasi hal yang sama dan mengungkap bahwa mendiang Rieko Kodama telah meninggal dunia pada 9 Mei 2022 silam.

“Saya memiliki kenangan baik bersamanya (Kodama) karena kami merupakan rekan di Sega dan membuat Phantasy Star dan Sonic bersama. Saya tidak yakin tentang foro pemakaman, tetapi saya ingin semua orang mengenangnya,” tulis Yuki Naka melalui akun Twitter @nakayuji (27/10) kemarin.

Melansir KOTAKU (27/10), Kodama dikenal atas pengaruhnya dalam mengembangkan berbagai gim di perusahaan SEGA. Awalnya ia ialah desainer karakter gim arkade “Champion Boxing” pada 1984 silam. 

Seiring berjalan waktu, beragam produk perusahaan video gim asal Jepang itu, mulai dari “Altered Beast” (1988), “Kidd” (1986), hingga gim hit “Sonic the Hedgehog” (1991) pun menjadi hasil kreasi Kodama.

Kepopuleran Kodama pun kian meningkat setelah dirinya menggarap “Phantasy Star” pada 2000 silam dan itu menjadi sebuah gim populer di mana Kodama menjadi desainer dan pengembang ceritanya. 

Menurut THEGAMER (28/10), “Phantasy Star” jadi gim utama terpopuler dari koleksi gim SEGA dan sukses mengundang audiens perempuan untuk bermain gim RPG yang dulunya populer di kalangan pria.

Alhasil, sebutan “The First Lady of RPGs” yang melekat pada Kodama pun tak hanya julukan enteng. Dengan jejak karyanyanya, Kodama menjadi sosok penting dalam industri gim dunia. Dirinya terus menginvestasikan kemampuannya untuk mengembangkan gim yang dapat menarik pemain perempuan. 

Dalam wawancara bersama The Next Level pada 2017, Komada mengungkap, “Saya sebenarnya tidak berpikir untuk membuat gim hanya bagi perempuan, tapi saya pikir RPG saya berhasil menarik pemain perempuan dengan skala yang lebih besar.”

Komada melanjutkan, “Judul bertema perang tampaknya menarik penonton pria. Saya rasa jika perusahaan ingin mendapat banyak perhatian perempuan untuk memainkan gimnya, mereka harus mengingat hal ini (tema).”