Mesir tidak akan berpartisipasi dalam Oscar 2023

Rumah dari industri film terbesar untuk Afrika Utara dan Timur Tengah, Mesir dilaporkan tidak akan berpartisipasi dalam ajang penghargaan film internasional Oscar tahun depan untuk kategori Best International Film.

Sebenarnya keputusan ini sudah dibuat sejak akhir September 2022, tetapi baru secara resmi diberitakan saat tenggat waktu pengumpulan berakhir pada 3 Oktober kemarin.

Menurut laporan media Mesir, yang dikonfirmasi Deadline (4/10), komite kritikus dan profesional perfilman yang bertanggung jawab untuk memilih pengajuan negara memutuskan tidak mengirim film karena kurangnya kandidat yang kredibel.

Sebenarnya ada empat film yang masuk dalam daftar terakhir, yaitu "Kira & El Gin" karya Marwan Hamed, "Full Moon" karya Hadi El-Baghoury, "The Crime" karya Sherif Arafa, dan "2 Talaat Harb" karya Magdy Ahmed Ali.

Sedangkan dua film lainnya "Abu Saddam" milik Nadine Khan dan "Feathers" dari Omar El Zohairy yang dikira akan membawa gebrakan, ternyata tidak masuk karena tak memenuhi persyaratan untuk rilis di teater tahun ini. Padahal, karya Zohairy itu sempat memenangkan Cannes 2021 Critics Week.

Deadline menulis, seorang kritikus yang dekat dengan proses seleksi mengatakan adanya perdebatan tentang apakah akan mengirimkan sebuah film atau tidak adalah salah satu yang abadi di Mesir.

“Beberapa anggota ingin mengambil keputusan seperti itu di tahun-tahun sebelumnya. Argumen mereka selalu bahwa tingkat produksi rendah dan tidak ada yang memiliki peluang untuk diciutkan,” katanya.

“Saya dan kelompok lain selalu membela pihak lain, mengatakan bahwa kita harus memilih yang terbaik dari industri lokal bahkan jika tidak ada kesempatan, karena bahkan desas-desus di Mesir memilih film tertentu adalah penghargaan untuk yang terbaik yang tersedia.”

Selain itu, Mohamed Hefzy, seorang produser, penulis naskah, dan juga anggota Academy Motion of Pictures Arts and Sciences turut angkat bicara. Menurutnya tidak ada film yang dimasukkan ke dalam nominasi karena tidak sesuai dengan standar internasional.

"Komite yang membuat keputusan itu melibatkan lebih dari 30 pembuat film, dan jelas bahwa film-film yang disajikan kepada mereka tidak memenuhi harapan mereka untuk dinominasikan ke Oscar," katanya kepada Arab News (3/10).

Hefzy pun mengatakan, "Sebagai orang yang merupakan anggota Akademi, dan mereka yang memilih film internasional terbaik, saya dapat mengatakan bahwa tingkat 90 film yang bersaing setiap tahun untuk Oscar dari seluruh dunia adalah film yang dibuat dengan baik.”

“Jadi persaingannya sangat ketat, dan menurut saya ketika tidak ada film layak Oscar yang layak untuk dinominasikan, lebih baik tidak ada yang dinominasikan,” tambahnya.

Mesir sebenarnya sudah aktif berpartisipasi dalam Oscar sejak 1958, meski belum berhasil memenangkan penghargaan satu pun. Beberapa film yang masuk nominasi Oscar di antaranya adalah "Soad" (2019), "Youm El Din" (2018), dan "Sheikh Jackson" (2017).

Selain itu, kendala lain yang menghambat perkembangan industri perfilman Mesir adalah kurangnya dukungan dana untuk membantu promosi film.