Berpisah dari Kanye West, Adidas akan tetap jual Yeezy dengan nama berbeda

Pada laporan pendapatan kuartal Adidas Rabu (9/11), perusahaan yang baru saja memutus kontraknya dengan Kanye West itu resmi umumkan akan tetap menjual Yeezy dengan nama yang berbeda.

Melansir The Hollywood Reporter (9/11), Adidas mengungkapkan bahwa mereka memiliki paten dari model Yeezy yang telah diluncurkan dan versi lainnya yang akan keluar di masa depan.

“Adidas adalah pemilik tunggal dari semua hak desain yang terdaftar untuk produk yang ada. Kami bermaksud menggunakan hak-hak ini sedini 2023," ujar CFO Adidas Ohlmeyer pada akhir Oktober lalu.

Akan tetapi, ada satu desain Yeezy yang tak bisa dijual Adidas ke depannya, ialah Yeezy Slide. Pasalnya, Mascotte Holdings Inc. yang membawahi Ye telah resmi memiliki paten produk itu pada 2020 silam.

Pasalnya, berkat menjual Yeezy baru dengan nama tunggal, Adidas, diperkirakan dapat mengirit pengeluaran perusahaan untuk royalti dan biaya pemasaran yang berkisar $300 juta.

“Ke depannya, kami akan memanfaatkan inventaris yang ada dengan rencana tepat yang sedang dikembangkan saat kami berbicara,” ujar kepala keuangan Adidas, Harm Ohlmeyer.

Selain membuat perusahaan lebih irit, mempertahankan Yeezy tampaknya memang penting bagi Adidas. 

Pasalnya, menurut CNN BUSINESS (9/11), meski kelak akan dijual dengan nama lain, Yeezy sendiri telah menjadi produk utama Adidas yang membawa $2 miliar dari penjualan selama tahun lalu. 

Bahkan, pendapatan itu juga mencapai 8% dari seluruh penjualan Adidas, menurut Morgan Stanley, sebuah layanan finansial Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Yeezy juga membantu Adidas meraih kesempatan untuk menyuplai produknya ke gerai ritel raksasa, serta membawa konsumen baru.

Di luar itu semua, ternyata, pemutusan kontrak kerja sama dengan rapper yang juga disapa Ye sebenarnya memberi dampak besar bagi perusahaan tersebut. Setidaknya, Adidas kehilangan lebih dari $247 juta keuntungannya, berdasarkan laporan Adidas di Rabu kemarin.

Akan tetapi, menurut seorang analis pakaian dari GlobalData, Darcey Jupp, melanjutkan Yeezy sebenarnya akan merugikan Adidas karena mengakibatkan penurunan permintaan dari pelanggan.