Desainer Raf Simons tutup label fesyennya setelah hampir tiga dekade
Kabar sedih kali ini datang dari dunia fesyen. Betapa tidak, perancang busana asal Belgia, Raf Simons, mengatakan pada Senin (21/11) bahwa dirinya akan menutup label fesyennya setelah 27 tahun.
Kabar mengejutkan tersebut dibagikan lewat sebuah unggahan Instagram yang mengungkapkan kalau koleksi spring/summer 2023 terbarunya akan menjadi yang terakhir.
“Saya tak bisa menjelaskan seberapa bangga saya dengan semua yang telah kami raih. Saya bersyukur dengan dukungan luar biasa dari tim, kolaborator, media, pembeli, teman dan keluarga, serta penggemar dan pengikut media sosial yang selama ini telah loyal,” tulis Simons, dikutip dari CNN, Selasa (22/11).
“Terima kasih semuanya, telah percaya dengan visi kami dan percaya dengan saya,” lanjutnya lagi dalam unggahan yang sama.
Selama hampir tiga dekade, Simons menjadi salah satu sosok yang dihormati di industri fesyen. Ia meluncurkan label pakaian laki-laki yang terinspirasi oleh budaya masa mudanya pada 1995.
Tidak hanya itu, Simons juga beberapa kali dipercaya menduduki posisi direktur kreatif berturut-turut di Jil Sander, Christian Dior, dan Calvin Klein sebelum akhirnya menjabat posisi yang sama di Prada bersama Miuccia Prada pada April 2020.
Pada 2017, Raf Simons dinobatkan sebagai Menswear and Womenswear Designer of the Year oleh Council of Fashion Designers of America atas karyanya di Calvin Klein, dan Designer of the Year dari British Fashion Council.
Sementara itu, koleksi terakhir Simons dipresentasikan di London Printworks, sebuah klub malam ternama yang akan tutup tahun depan, pada Oktober lalu. Lokasi tersebut dipilih karena sesuai dengan riwayat karya sang desainer yang kerap terinspirasi dari adegan musik countercultural.
Show tersebut digelar usai sebelumnya ia harus membatalkan acara setelah kematian Ratu Elizabeth II. Meski harus ditunda, show-nya terbilang sukses dengan banyaknya pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari desainer, mahasiswa, hingga musisi, dikutip dari Paper.
Melansir The Guardian (22/11), meskipun belum diketahui alasan di balik penutupan label fesyennya, tetapi banyak yang menduga bahwa keputusan tersebut diambil lantaran turbulensi pasar yang tengah dihadapi oleh industri fesyen.
Namun di samping itu, beredar juga spekulasi bahwa Simons ingin fokus dengan perannya sebagai co-creative director di Prada. Pasalnya, Prada pada Februari 2020 mengatakan bahwa Simons akan “memiliki tanggung jawab setara dalam hal masukan kreatif dan pengambilan keputusan”.
Koleksi rancangan Simons dan Prada pertama kali diluncurkan secara digital untuk spring/summer 2021 di pekan fesyen Milan. Adapun Simons dan Prada dikabarkan akan meluncurkan koleksi untuk laki-laki di Milan, Italia, pada Januari mendatang.