Bob Iger jadi CEO Disney lagi, gantikan Bob Chapek yang baru dua tahun menjabat

Setelah menjabat sebagai CEO Disney sejak 2020, Minggu (20/11) kemarin Bob Chapek secara resmi diturunkan dari posisinya, digantikan Bob Iger yang sebelumnya menduduki posisi itu selama 15 tahun.

Putusan itu diambil oleh dewan The Walt Disney Company yang dipimpin Susan Arnold sebagai ketua.

Melansir CNN Business (21/11), Arnold mengatakan, “Dewan telah menyimpulkan bahwa Disney membutuhkan Bob Iger untuk memimpin perusahaan melalui periode penting di tengah transformasi industri yang kian kompleks ini.”

Melansir sumber yang sama, beberapa waktu ke belakang, Disney tengah menghadapi penurunan pendapatan. Perusahaan itu juga mengalami rugi sebesar $1,5 miliar pada kuartal keempat 2022 dari layanan streaming-nya dan saham Disney terjun bebas sebanyak 36% selama tahun ini.

Hal itu diduga terjadi akibat kinerja Disney yang lamban dan buruk selama satu tahun terakhir. 

Hingga akhirnya, putusan digantinya Chapek oleh Iger disinyalir membuat investor perusahaan media itu berbahagia. Sampai-sampai saham Disney meningkat sebesar 9% pada Senin (21/11) kemarin.

Betapa tidak, pasalnya Bob Iger yang pernah memimpin Disney selama belasan tahun itu, terbukti berhasil memberi dan membawa perubahan signifikan bagi perusahaan media tersebut. 

Selama Iger menjabat, Disney berhasil mengakuisisi Pixar, Marvel, hingga Lucasfilm serta membawa kesepakatan senilai $71 miliar dengan 21st Century Fox. Tidak hanya itu, pada November 2019 lalu, di bawah kepemimpinannya, Disney pun meluncurkan layanan streaming Disney+.

Setelah digantikan Chapek pada 2020, Iger diketahui tetap menjadi eksekutif Disney yang memberi arahan kreatif perusahaan. Hingga akhirnya, ia keluar dari perusahaan itu pada akhir 2021.

Akan tetapi, berdasarkan laporan Disney (20/11), Iger setuju untuk kembali menjadi CEO untuk dua tahun ke depan, lantaran hal itu adalah mandat langsung dari dewan The Walt Disney Company.

“Saya sangat optimis untuk masa depan perusahaan hebat ini, dan semangat ketika dewan (Disney) meminta saya untuk kembali menjadi CEO,” ujar pernyataan Iger (20/11), dikutip dari CNN BUSINESS.

Sebagai informasi, di samping pandemi COVID-19, Chapek telah menghadapi sejumlah rintangan selama menjabat sebagai CEO Disney. 

Ia memimpin ketika Disney dilanda isu pembayaran Scarlett Johansson hingga permintaan sikap perusahaan oleh publik atas rancangan undang-undang kontroversial di Florida, Amerika Serikat, yang merepresi kelompok LGBTQ+.

Kontrak Chapek pun sebenarnya baru diperbarui pada Juni 2022. Namun, keputusan dewan Disney pada di akhir pekan kemarin menandakan pembatalan kontraknya yang seharusnya berjalan hingga 2025.