Dua orang Rusia di balik perpustakaan ebook bajakan “terbesar di dunia” berhasil ditangkap

Penegak hukum federal berhasil menangkap dan mendakwa dua orang Rusia dengan pelanggaran hak cipta atas keterlibatan mereka dengan ebook bajakan Z-Library, yang disebut terbesar di dunia.

Berdiri sejak 2009 silam, Z-Library mengklaim dirinya sebagai “perpustakaan ebook terbesar di dunia” sebelum pemerintah Amerika Serikat (AS) menutup situs tersebut awal bulan November ini.

Berdasarkan Departemen Kehakiman AS, dua orang itu ialah Anton Napolsky dan Valeriia Ermakova. Keduanya diringkus di Argentina usai pemerintah AS memerintah penangkapan pada 3 November lalu.

Melansir The Verge (21/11), selain terkait pelanggaran hak cipta, keduanya juga dikenakan pasal terkait pencucian uang dan penipuan. 

Ketika penangkapan dilakukan, pemerintah AS menutup dan mengamankan domain terkait Z-Library, tetapi masih ada saja pengguna yang dapat mengakses situs tersebut di dark web.

“Kedua terdakwa diduga telah mengoperasikan situs web selama lebih dari satu dekade yang tujuan utamanya adalah menyediakan kekayaan intelektual yang dicuri, yang mana ini melanggar undang-undang hak cipta,” ujar asisten direktur FBI, Michael Driscoll, dalam pernyataannya.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan dua orang Rusia tersebut telah merugikan korban, yakni para penulis buku, termasuk kehilangan pendapatan yang seharusnya didapatkan.

Bisa begitu karena Z-Library diperkirakan menyediakan lebih dari 11 juta ebook bajakan dan artikel akademik yang bisa diunduh ataupun dibaca secara gratis. Selama bertahun-tahun, situs tersebut dijadikan sumber bagi siswa yang tidak mampu membeli buku untuk mendukung kegiatan akademiknya.

Penutupan situs Z-Library telah menyebar dan jadi sorotan media sosial awal bulan ini, khususnya terkait imbasnya pada para siswa yang tidak bisa membeli buku untuk akses pendidikannya.

Sebelumnya, penangkapan Napolsky dan Ermakova dilakukan tak lama setelah Authors Guild, sebuah organisasi untuk penulis yang mengadvokasi perlindungan hak cipta, melapor pada Kantor Perwakilan Dagang AS pada 7 Oktober lalu.

Komplain tersebut menyatakan kekhawatiran terkait popularitas TikTok, di mana banyak penggunanya yang mempromosikan Z-Library sebagai cara untuk mendapatkan buku secara gratis. Bahkan tagar “zlibrary” telah ditonton lebih dari 19 juta kali di platform tersebut.

Keterangan dalam laporan tersebut juga menyebutkan situs ebook bajakan Libgen yang sama-sama dinilai memengaruhi komunitas penulis.