Balenciaga minta maaf atas kampanye anak memegang tas boneka beruang BDSM

Setelah tuai kritik akibat kampanye musim liburan terbarunya, pada Selasa (22/11) kemarin Balenciaga meminta maaf atas iklan dengan foto dua anak perempuan yang memegang tas boneka beruang.

Pasalnya, kontroversi ini berawal dari kampanye terbaru Balenciaga yang menampilkan dua anak perempuan memegang tas boneka beruang yang merupakan bagian koleksi Spring/Summer 2023-nya.

Bukan sekadar boneka gemas, beruang di tas itu mengenakan borgol dan tali kekang yang terinspirasi oleh BDSM (bondage, dominance, sadism, and masochism), atau tindakan seksual berkaitan dengan perbudakan dan kekerasan. Lantas, foto tersebut tak pelak menuai kritik dan amarah publik.

Sebuah akun Twitter bernama @shoe0nhead, menjadi salah satu yang pertama menyoroti kampanye menggelisahkan tersebut. Betapa tidak, foto anak perempuan itu dinilai netizen tidaklah pantas.

Lewat cuitan-nya (21/11), ia memperlihatkan hamparan kertas dalam foto Balenciaga yang ternyata ialah dokumen Pengadilan Tinggi Amerika Serikat atas kasus, “pornografi virtual anak,” pada 2008 silam. 

Selang satu hari sejak luapan kritik memanas, Balenciaga utarakan permintaan maafnya.

“Kami sepenuhnya meminta maaf atas kesalahan kampanye musim liburan kami,” tulis pernyataan jenama mewah tersebut lewat story Instagram mereka pada Selasa (22/11).

“Tas boneka beruang kami seharusnya tidak ditampilkan dengan anak-anak di kampanye ini. Kami segera menghapus kampanye dari seluruh platform,” pungkas pernyataan jenama tersebut.

Lebih lanjut, Balenciaga mengunggah pernyataan lainnya yang mengatakan bahwa perusahaannya akan mengambil tindakan hukum bagi pihak yang bertanggungjawab atas kampanye tersebut.

“Kami serius menanggapi ini dan mengambil langkah hukum melawan pihak yang bertanggungjawab menciptakan set dan termasuk kampanye foto Spring 2023 yang tidak disetujui ini,” tulis pernyataan susulan Balenciaga.

“Kami mengutuk keras kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun. Kami mendukung keselamatan dan kesejahteraan anak-anak,” tutup pernyataan jenama global asal Spanyol tersebut.

Menurut sejumlah sumber, kampanye Balenciaga itu sebenarnya terinspirasi dari serial foto “Toy Stories” dari Gabriele Galimberti, yang juga adalah photographer dari kampanye kontroversial Balenciaga.

Sehari setelah pernyataan Balenciaga terunggah ke dunia maya, Galimberti pun turut angkat suara. Ia menepis ungkapan Balenciaga yang mengindikasikan kesalahan kampanye berasal dari tim produksi.

“Sebagai seorang fotografer, saya hanya dan semata-mata diminta untuk menerangi set dan mengambil foto sesuai dengan gaya khas saya,” ujar Galimberti melalui unggahan Instagram-nya. 

Meskipun jenama fesyen itu tidak secara langsung menyalahkan Galimberti, fotografer ini secara tegas menepis klaim Balenciaga. “Seperti biasa untuk pemotretan komersial, arah kampanye dan pilihan objek yang ditampilkan tidak berada di tangan fotografer,” ujar Galimberti menjelaskan.