Christopher Nolan ciptakan ledakan nuklir tanpa CGI untuk film terbarunya
Sutradara sekaligus produser film Christopher Nolan kembali menciptakan ledakan senjata nuklir pertama tanpa efek CGI (computer-generated imagery) untuk kebutuhan film terbarunya, “Oppenheimer”.
Diciptakan sebagai bagian dari produksi, ternyata film biografi itu memang berkisah tentang J. Robert Oppenheimer, seorang ilmuwan nuklir terkenal dan pembuat bom atom selama Perang Dunia II.
Melansir Variety (12/12), Nolan memang dikenal menyukai efek yang lebih praktis dibandingkan VFX atau efek visual. Dia bahkan pernah meledakkan Boeing 747 asli untuk film “Tenet” (2020).
Tak heran jika kini pembuat film ini tertantang untuk kembali membuat efek praktis saat karyanya yang dibintangi aktor Cillian Murphy sebagai Oppenheimer ini harus menampilkan hasil ledakan nuklir.
Namun, tak dimungkiri, “Saya pikir membuat ulang uji Trinity (peledakan senjata nuklir pertama, di New Mexico) tanpa menggunakan grafik komputer merupakan tantangan besar yang harus dihadapi,” kata Nolan yang menyebut film terbarunya punya ruang lingkup dan skala besar kepada majalah “Total Film”.
Selain itu, Nolan pun mengakui bahwa “Oppenheimer” adalah film paling menantang yang pernah dikerjakannya, mulai dari segi skalanya sampai dalam konteks menghadapi luasnya kisah sang tokoh.
“Ada tantangan logistik yang besar, tantangan praktis yang besar. Tapi saya punya kru yang luar biasa, dan mereka benar-benar maju. Ini memakan waktu lama sebelum kita selesai. Tapi yang pasti saat saya melihat hasilnya dan menyusun filmnya, saya senang dengan apa yang telah dicapai tim saya,” ujarnya.
Betapa tidak, bersama Andrew Jackson yang menjadi pengawas efek visualnya, Nolan sudah membuat strategi bagaimana mereka dapat melakukan banyak elemen visual film secara praktis di sinema itu.
Mulai dari mempresentasikan dinamika kuantum dan fisika kuantum, hingga pengujian Trinity itu sendiri dan menciptakannya kembali. Pasalnya, faktor eksternal seperti cuaca juga harus jadi perhatian.
Tidak hanya dari sisi ledakan yang tidak menggunakan efek komputer, ternyata karya terbaru Nolan yang menggandeng sinematografer “Interstellar” Hoyte van Hoytema itu bakal jadi film IMAX yang berbeda.
“Untuk pertama kalinya, kami dapat merekam film IMAX dalam warna hitam-putih. Dan hasilnya mendebarkan dan luar biasa. Segera setelah Hoyte dan saya melihat tes pertama masuk, kami baru tahu bahwa ini adalah format yang langsung kami sukai,” pungkas Nolan dengan antusias.
Film yang didasarkan pada buku pemenang Pulitzer, “American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer” oleh Kai Bird dan mendiang Martin J. Sherwin itu akan tayang pada 21 Juli 2023.